Hari itu datang juga—hari di mana Raka merasa tak bisa lagi menunggu. Ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Nayla. Di bawah pohon besar, tempat mereka pertama kali bekerja bersama dalam organisasi seni, Raka menunggu dengan jantung yang berdegup kencang. Ketika Nayla akhirnya muncul, Raka memanggil namanya, dan Nayla berhenti, sedikit terkejut melihat Raka yang tampak lebih serius dari biasanya.
"Nayla," suara Raka sedikit gemetar. "Aku ingin kamu tahu sesuatu yang selama ini aku pendam. Selama tiga tahun ini, aku tidak pernah bisa melupakanmu. Aku mencoba, tapi hatiku selalu kembali padamu. Aku mencintaimu."
Nayla terdiam sejenak, dan Raka mulai merasa ragu. Namun, dengan senyuman lembut, Nayla mendekat dan berkata, "Aku tahu, Raka. Aku juga merasa hal yang sama. Aku hanya tidak tahu bagaimana mengatakannya."