Aku, seorang pedagang sayur, hidup dalam kesederhanaan. Aku menjual sayuran di pasar setiap hari, dan aku sangat bahagia dengan kehidupanku yang sederhana.
Suatu hari, aku bertemu dengan seorang wanita kaya yang bernama Ratu. Ratu adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak properti dan bisnis. Aku sangat terkejut ketika Ratu mengungkapkan bahwa dia ingin menikah dengan aku.
Aku merasa bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, dan aku menerima tawaran Ratu. Kami menikah dalam sebuah upacara yang mewah, dan aku merasa seperti seorang raja.
Setelah menikah, aku pindah ke rumah Ratu yang mewah. Aku sangat terkejut dengan kemewahan yang ada di rumah itu. Aku memiliki semua yang aku inginkan, dari mobil mewah hingga perhiasan yang berkilau.
Namun, aku mulai merasa bahwa aku tidak lagi bersyukur atas pemberian Ratu dan keluarganya. Aku mulai merasa bahwa aku berhak atas semua kemewahan itu, dan aku tidak lagi menghargai usaha Ratu untuk memberikan aku kehidupan yang lebih baik.
Ratu dan keluarganya mulai merasa bahwa aku tidak lagi bersyukur, dan mereka mulai merasa kecewa. Mereka berusaha untuk mengingatkanku tentang pentingnya bersyukur, tapi aku tidak lagi mendengarkan.
Suatu hari, Ratu memutuskan untuk mengajarku pelajaran tentang bersyukur. Dia mengambil aku ke pasar tempat aku dulunya menjual sayuran. Aku sangat terkejut ketika aku melihat bahwa pasar itu masih sama seperti dulu, tapi aku tidak lagi merasa bahagia seperti dulu.
Ratu kemudian mengatakan kepadaku, "Aku ingin kamu ingat bahwa semua kemewahan yang kamu miliki sekarang adalah karena aku dan keluargaku. Aku ingin kamu bersyukur atas semua pemberian itu, dan tidak lagi merasa bahwa kamu berhak atas semua itu."
Aku sangat terkejut dan malu. Aku menyadari bahwa aku telah salah dalam merasa bahwa aku berhak atas semua kemewahan itu. Aku berjanji kepada Ratu bahwa aku akan selalu bersyukur atas semua pemberian itu, dan aku akan selalu menghargai usaha Ratu dan keluarganya untuk memberikan aku kehidupan yang lebih baik.