Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Balance [ Indonesia ]

šŸ‡®šŸ‡©Shoo_Bot
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
38
Views
Synopsis
Sebagai pendiri kekuatan Chyvillian, dia-lah yang agung.
VIEW MORE

Chapter 1 - Kehidupan Semua yang Ada.

Ā Chyvillian, itulah yang mereka gunakan untuk memberi nama sebuah eksistensi yang agung nan kuat. Chyvillian pertama lahir pada kekosongan tak berisi yang ia berdiri sendiri. Ialah awal dan akhir, mati dan hidup, pencipta dan penghancur. Ia mulai dengan menciptakan Dhust, sebuah energi kekal yang berwujud kecil hingga tak ada yang mampu melihatnya karena dasar dari pembuatannya yaitu kekosongan yang hakiki. Setelah terciptanya Dhust, ternyata Dhust sendiri membangun kehidupan sendiri tanpa pengetahuan Chyvillian, sedangkan Chyvillian membangun kehidupannya juga. Membuat Death of Valley sebagai tempat para roh kematian, Place for the Living untuk para entitas surgawi dan House of Everyone untuk para kehidupan yang tak kekal.

Ā Kehidupan tak kekal sendiri setelah kematiannya akan masuk ke Death of Valley ataupun Place for the Living sesuai kadar Dhustnya sendiri. Semakin besar kadarnya ia akan masuk ke Death of the Valley, sedangkan bagi yang memiliki kadar yang rendah sendiri akan dimasukkan di Place for the Living. Setelah kematian Chyvillian pertama karena di 'bunuh' oleh entitas yang hidup pada tempat yang belum terjamah Chyvillian pertama ini. Tidak ada yang tau bagaimana entitas ini mampu membunuhnya, padahal Chyvillian pertama sendiri adalah konsep kematian itu sendiri, hidup pada dualitas hidup dan mati, tetapi tetap tidak ada yang mengetahuinya.

Ā Setelah Chyvillian pertama mati, dilanjutkan oleh entitas tersebut. Yang disebut oleh entitas surgawi sebagai The Calamity Itself, namun disebut juga oleh roh kematian sebagai The Salvation Itself. Setelah ia menjabat sebagai Chyvillian kedua, baru diketahui entitas tersebut memiliki 2 kepribadian. Sesuai apa yang dikatakan entitas surgawi "The Calamity Itself" karena kepribadiannya hanya ditunjukkan untuk entitas surgawi dan selalu membawa bencana jika ada entitas surgawi didekatnya. Namun pada roh kematian, "The Salvation Itself" kepribadian ini malah memberikan roh kematian keselamatan untuk mereka.

Kesadarannya pulih, perlahan sadar. "Uhh, dimana ini?."

"HEY KAU! BERDIRILAH!".

" Siapa? Aku?"

"SIAPA LAGI KALAU BUKAN KAU BRENGSEK!". Dengan penuh amarah, pria itu mencekik dan mengangkatnya.

"Hei hei kenapa kau mengamuk!?" Ucapnya dengan upaya untuk bernafas.

"KAU TELAH MENGHABISI TEMAN-TEMANKU, DAN KAU MASIH BERTANYA SEPERTI ITU?" Teriak pria tersebut.

"Aku berani bersumpah itu bukan aku!" Orang itu berkata dengan terengah-engah nafasnya yang hampir habis.

"Maksutmu? Setelah kau menghabisi mereka ini kau berkata begitu? ADA APA KAU INI?" Pria itu melepas pegangannya lalu menunjuk ke kawannya yang telah tewas dan mendorong orang itu ke tembok.

"TIDAK, ITU BUKAN AKU! Aku baru sadar disini, mana mungkin aku membunuh temanmu yang banyak itu! Apalagi aku tidak bersenjata.". Bantahnya

"Kau benar... lalu siapa? Aku dari kemarin tidak berada disini karena aku sedang memburu. Sedangkan kau tiba-tiba kesini tanpa ada sesuatu, itu mengapa aku menuduhmu." Ungkap pria itu yang penuh keheranan.

"Aku mewajarinya, karena aku juga tidak tau kenapa temanmu mati. Aku juga tidak tau, aku sadar saat kau memanggilku dan mencekikku. Aku tidak teringat apapun sebelum aku kehilangan kesadaran, bahkan aku tidak ingat mengapa aku ketempat ini."

"Hmm..." Gumam pria tersebut dengan sedikit menaruh rasa curiga.

"Bisakah kau menjelaskan dimana ini?"

"Sebelum itu, jawab pertanyaanku. Pertama, siapakah kau? Kedua, dari mana kau? Ketiga, mengapa kau tidak menyadari ada yang mati?" Tanya pria tersebut.

"Pertama, aku tidak tau. Kedua, aku tidak tau lagi. Ketiga, kesadaranku berkurang, itu kenapa aku pingsan sebelumnya. Oke sekarang jawab pertanyaanku, kau siapa? Ini dimana?".

"Orang ini aneh, benar-benar tidak mengetahui dirinya bahkan kehidupan sebelumnya." Ucap pria tersebut dihatinya yang masih menaruh curiga kepadanya, "Aku Doomdust Qweyn, panggil aku Doomdust atau Doom. Kita sekarang berada di Ganeland, pulau ditengah danau kecil tak berujung. Kemanapun kau pergi, kau tidak akan keluar dari tempat ini. Aku telah berada disini 2 tahun 3 bulan, atau malah lebih. Waktu disini berbeda dengan pulau lain, entah kenapa bisa. Namun, hewan-hewan dari luar tidak berhenti memasuki pulau ini jadi kita tidak perlu takut kehabisan makanan.".

"Sedikit rumit tampaknya, namun ada kemungkinan aku mempelajarinya."

"MEMPELAJARINYA KATAMU? Oke itu sedikit berlebihan juga, jangan bercanda. Aku sudah hampir menua disini dan masih tidak mengetahui cara keluar dari tempat ini selain mati!"

"Bercanda? Berhenti berkhayal, tapi sebelum memulainya. Aku perutku keroncongan, aku butuh makanan." Ia berkata seraya memegangi perutnya yang mulai berbunyi.

"Oh iya, aku membawa daging. Mari kita masak dahulu."

"Tidak perlu.... taruh saja disana."

"Disini?" Doom menaruhnya disebuah kayu berbentuk bulat dengan alas yang datar.

Tangan orang itu bersinar terang, dengan tangannya yang menunjuk ke arah daging. Sebuah asap dengan percikan api mulai bergabung dengan tangannya. Seraya melepaskan energi di tangannya orang itu berteriak "Burn-Out!".

Daging itu terselimuti dengan api, dengan suhu yang tepat. Orang itu memasak daging tersebut dengan baik.

"Sudah matang."

"KAU BISA SIHIR? WOW!" Kaget Doom

"Disini bukan hal biasa ya?"

"Iya, orang-orang yang sangat berbakat dan beruntung biasa mempunyainya." Mereka memakan daging dengan lahap.

Doom masih sedikit tidak percaya ke orang itu, bahkan orang itu tidak memberikan namanya. Pernyataannya dimana orang itu mampu menyelesaikan permasalahan rumit itu menambah rasa kerucigaannya. Doom masih memberi jarak aman kepada dirinya sebagai pencegah kematian Doom tidak di tangan orang itu.

-=-=-=Bersambung.