"Apakah kamu benar-benar baik-baik saja, Saudara Yuan?" Xiao Hua bertanya dengan suara penuh kekhawatiran.
"Ya, aku tidak terluka. Dia hanya menghisap darahku, itu saja," Yuan mengangguk.
"Menghisap darahmu?" Yu Rou mengerutkan kening dan melihat ke arah Nyonya Feng, yang tetap berlutut dengan ekspresi bersalah.
"Bagaimanapun juga, mari kita lupakan hal ini dan lanjutkan tur— masih ada satu item tersisa, dan aku sangat ingin melihatnya," Yuan berkata sesaat kemudian.
"Segera, tamu terhormat!" Nyonya Feng dengan cepat berdiri dan menjentikkan jarinya, menyebabkan etalase ketiga dan terakhir mengungkapkan harta karun di dalamnya.
Setelah harta karun ketiga terungkap, baik Yu Rou maupun Yuan mengerutkan kening.
"Ini adalah… lempengan giok?" Yuan meletakkan kepalanya di depan etalase dan mengerjapkan mata, memastikan dia tidak salah lihat.
"Benda ini memiliki perasaan yang tak terdefinisi…" Yu Rou juga memandangnya dengan rasa penasaran. "Apa ini?"
