Anggur di piring itu tampak berkilau karena tetesan air di atasnya dan terlihat sangat menggoda. Ada juga tumpukan blueberry yang sangat harum.
"Cobalah beberapa buah dari halaman kami!"
Qiao Mei mengambil beberapa anggur dan menyerahkannya kepada Li Gui. Dia khawatir Li Gui akan merasa tidak nyaman dan ingin dia lebih terbuka.
Li Gui mencicipi satu anggur dan langsung terpesona dengan manisnya. Matanya berbinar, seolah-olah sudah lama ia tidak memakan buah yang enak seperti itu.
Dia pun perlahan menjadi rileks juga.
"Begini. Tak lama setelah saya menikah, nenekmu datang mencari saya dan mengatakan bahwa kamu kelaparan..." ujar Li Gui, matanya seolah-olah dipenuhi dengan kenangan.
Bahkan setelah dia pergi ke kota, Nyonya Tua Li terus mencarinya setiap beberapa bulan untuk meminta uang dan barang lainnya.