Nan Hua mengangkat kepala dan melihat Nan Xin yang terlihat bermasalah. Matanya yang gelap seperti obsidian tenang tanpa ada riak sedikit pun. "Putri Yue sepertinya bercanda. Kami datang pada waktu yang berbeda karena kami tinggal di kawasan yang berbeda."
"Oh?" Putri Yue tidak mengira Nan Hua akan secara terus terang mengungkapkan kondisi tempat tinggalnya saat ini. Matanya menyipit. "Mengapa demikian, Nona Nan?"
Ada beberapa pasang mata yang menatap ke arahnya. Namun, Nan Hua tetap tenang karena dia tidak peduli dengan mereka dan hanya mengamati reaksi mereka meski tidak langsung menatap.
"Para tetua memiliki beberapa perbedaan pendapat dan saya sebagai generasi muda tidak sepenuhnya mengerti. Tolong maafkan ketidakmampuan ini untuk mengerti," jawab Nan Hua dan sedikit membungkuk.
Bibir Putri Yue bergetar.