```
"Ya, Tuan Muda. Kita seharusnya segera mendapatkan hasilnya."
Nan Luo mengangguk. Dia melihat kain yang ia gunakan untuk membersihkan darah Nan Hua tadi saat ia menggertakkan giginya. "Berapa kali?"
"Tuan Muda?"
"Berapa kali seseorang perlu merasakan sakit hingga mereka menjadi tidak peduli terhadapnya?" Nan Luo bertanya dengan nada rendah. Bahkan sekarang, dia masih tidak bisa berkelahi dengan benar saat sedang kesakitan. Namun, Nan Hua tidak menunjukkan apa-apa di ekspresinya dan tidak hanya itu, dia masih bersikap seolah-olah dia bisa menggunakan tangannya dengan baik.
Genggamannya hanya untuk menutupi darah yang merembes keluar agar pembunuh bayaran itu tidak menyadarinya.
Dia memang merasakan sakit ketika Nan Hua terluka, tetapi kali ini dia tidak merasakan apa-apa. Itu adalah keanehan yang kadang-kadang dia alami karena dia adalah saudara kembar Nan Hua. Namun akhir-akhir ini, dia merasa hubungan antara dia dan Nan Hua semakin menjauh.