"Siapa yang bisa membicarakannya kalau bukan saya, pewaris sejati Takhta?!"
Satu kalimat... Hanya satu kalimat sudah cukup untuk mengirim gelombang kejutan ke semua orang di kerumunan yang mendengarnya.
Avilia, yang selama ini tetap tanpa ekspresi, akhirnya tersenyum. "Menarik."
"Pewaris Sejati?"
"Apakah orang itu baru saja mengatakan dia adalah pewaris sejati?"
"Bagaimana mungkin?"
"Dia berbohong, bukan?"
Kata-katanya sulit dipercaya! Bagaimana mungkin seseorang yang acak bisa menjadi pewaris sejati Takhta? Apakah orang ini berbohong lagi?
Ksatria Kerajaan juga terkejut.
"Orang ini lagi-lagi mengatakan omong kosong! Bagaimana dia bisa menjadi pewaris sejati takhta?" Seorang Ksatria Kerajaan berseru, menunjuk-nunjuk pria muda itu.
Di sisi lain kaca, Azia tidak bisa tidak mundur selangkah. Dia mengenal semua orang dalam keluarganya. Pria di depan mereka bukan dari kaumnya. Dia yakin akan hal itu. Lalu, apa maksudnya dengan menjadi pewaris sejati?