Sunyi... Terlalu sunyi. Ketika Gabriel mulai sadar, ia menyadari bahwa keadaan sekitar terlalu sunyi. Ia bahkan tidak bisa mendengar suara angin.
Kepalanya berdenyut kesakitan saat ia menderita sakit kepala yang berat. Untungnya, tubuhnya tidak sakit. Meskipun ia masih merasa tubuhnya sedikit berat, itu tidak terlalu sulit bagi dia untuk mengatasinya.
Ia perlahan membuka matanya, bertanya-tanya di mana ia berada. Hal terakhir yang bisa ia ingat adalah ia baru saja selesai membunuh semua klon Izen.
"Apakah saya pingsan setelah itu?" gumamnya saat ia kembali sadar sepenuhnya. Ia melihat sekeliling, mengamati lingkungan sekitarnya.
Saat ia mengamati lingkungan sekitarnya, ia menyadari bahwa ia tidak lagi berada di medan perang. Sebaliknya, ia berada di dalam sebuah ruangan. Ruangan itu tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil.
Ia juga terbaring di sebuah tempat tidur yang cukup nyaman.
"Di mana saya?" Bingung, ia mendorong tubuhnya untuk duduk.