Di sudut kiri aula, terdapat sebuah benda yang paling tidak menarik perhatian dari semua benda di aula tersebut.
Aula ini dipenuhi dengan Numen dan Harta Karun berharga seperti Tongkat Leluhur Kegelapan, namun meskipun demikian, Noel memutuskan untuk menunjukkan benda ini kepada para siswa sebagai yang kedua.
Di depan para pemuda tersebut, terdapat sebuah alas beton yang serupa, diukir dengan lambang Akademi. Di atas alas putih polos itu, terdapat sebuah kotak kayu kecil.
Kotak kayu persegi itu hanya berukuran tiga puluh sentimeter lebar dan tampaknya terbuat dari kayu biasa yang terlihat seolah sudah mulai membusuk.
"Ada apa di dalam kotak itu?" Putri Elia bertanya. Jika itu berada di tempat seperti ini, dia yakin itu tidak bisa menjadi benda biasa sama sekali, tidak peduli seberapa biasa penampilannya.
Noel menghela napas, menatap kotak tua tersebut dengan rasa penasaran yang sama seperti yang dimiliki siswa lainnya. "Tebakanku sama baiknya dengan tebakanmu."
