```plaintext
Sepanjang malam, kamar Hawrin dipenuhi teriakan. Sayangnya, tidak ada satu jiwa pun yang datang untuk menolongnya. Kamar yang dibuat untuk memberi privasi kepada para murid justru memiliki efek yang tidak pernah diharapkan oleh akademi tersebut.
Tidak ada yang menduga bahwa seseorang bisa masuk ke dalam kamar dan mencoba melakukan pembunuhan di tengah malam. Sayangnya, itulah yang sedang terjadi.
Gabriel berdiri, mengamati lantai yang dipenuhi darah. Ada banyak luka di seluruh tubuh Hawrin. Bahkan, masih ada pisau yang tertancap di siku Hawrin, yang mencoba memohon nyawanya, meskipun tidak memiliki lidah untuk berbicara.
"Kamu benar, Hawrin. Aku adalah setan. Hanya setan yang bisa melakukan apa yang aku lakukan dengan cara aku melakukannya, tapi aku menerima kenyataan bahwa aku adalah setan. Dunia sangat menginginkan aku menjadi setan hingga aku menerima dengan sepenuh hati. Aku menjadi apa yang kalian semua ingin aku lakukan... Dan ini baru permulaan."