"Apa tempat ini?" Gabriel berdiri di depan jendela, melihat ke luar. Ia yakin ia sedang berada dalam mimpi, tapi ia masih harus mengetahui jenis mimpi apa itu.
Apakah itu seperti mimpi aneh pertamanya di mana ia hanya bisa menonton dan tidak bisa melakukan apa-apa? Atau seperti mimpi terakhirnya di mana ia bertemu Dewi Alam dan bisa berinteraksi dengannya selama alur kenangan tidak terhenti?
Dari jendela, ia memiliki pemandangan yang sangat aneh ke luar. Melalui jendela, terlihat jelas bahwa ia berada di ketinggian yang besar dari permukaan luar yang sebenarnya, seolah-olah ia berada di salah satu lantai tertinggi suatu menara.
Di luar menara, tidak ada apa-apa selain air. Sejauh mata memandang, hanya terlihat air biru yang indah yang tampaknya bertemu dengan langit biru di akhir pandangannya.