Dia tampak lebih dari sekadar ketakutan dengan cara kaca itu pecah di tangannya, serpihan-serpihan yang jatuh ke lantai bersama cairan yang warnanya berubah dari transparan menjadi hijau pekat seperti hutan setelah hujan. Namun itu bukan yang membuat jantungnya berdetak keras di dada yang bisa dia dengar di kedua telinganya sekarang. Itu adalah salah satu dari banyak cerita yang dia dengar dari desa asalnya, suara drum yang dipukul ketika seseorang akan dikorbankan kepada Dewa Gunung.
Hanya saja sekarang di sini dia yakin bahwa dia akan dilempar sebagai tumbal ke lautan oleh Damien karena telah memecahkan sesuatu yang tidak dia maksudkan. Dan meskipun dia tidak bermaksud merusak apapun karena benda itu pecah sendiri, itu tidak mengurangi kenyataan bahwa dia telah menyelundup ke ruangan untuk membuka sebuah kotak yang terkunci dengan aman.
