Setelah dia naik, dia mulai menyeimbangkan dirinya di dahan yang terasa lemah dan goyang. Setelah cukup lama melompat di dahan itu, meregangkan dan meraih buah yang sebelumnya ditunjukkan oleh Damien.
Saat dia seimbang, dahan di atasnya tempat dia bergantung patah dan jatuh ke tangannya. Hanya untuk sesaat, dia merasa takut dan menghela nafas lega bahwa semuanya baik-baik saja sampai dia mendengar suara retakan lain sebelum merasakan hatinya tergelincir saat dahan tempat dia berdiri patah.
Tapi Penny tidak jatuh ke tanah, melainkan Damien yang telah menangkapnya tepat waktu saat dia terjatuh dari pohon. Penny sudah memejamkan matanya, siap ketika tubuhnya akan menyentuh tanah. Ketika itu tidak terjadi, akhirnya dia membuka matanya untuk melihat Damien menatapnya. Dia bisa merasakan lengan Damien yang melingkar di punggung dan kaki-kakinya yang mencegahnya dari benturan ke tanah.
"Terima kasih," ucapnya seraya menatapnya.