Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Mukbang

🇮🇩y6keH
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.2k
Views
Synopsis
Di culik di suru bikin konten mukbang
VIEW MORE

Chapter 1 - Halte bus

Hari sudah sore Gisella Agnesia waktunya pulang sekolah, Gadis yang berusia 18 tahun berjalan menuju halte bersama teman nya Hannah Yunita.

"Gisel kamu hari ini di jemput?"Ucap Hannah bertanya yang tak lain adalah teman nya Gisel yang seusianya.

"Seperti biasa aku di jemput"Jawab Gisel tersenyum dan mereka berdua sampai di halte bus. Dan tidak lama bus yang akan ditumpangi Hannah berhenti di halte bus.

"Aku duluan ya,Gisel. Busku sudah datang"Hannah sambil menepuk pundaknya dan Gisel membalas anggukan untuk Hannah.

Hannah sudah pergi dengan bus nya, lalu Gisel sendiri sambil duduk di bangku halte. Sudah 1 jam lama nya halaman sekolah pun sudah sepi hanya seorang diri yang menunggu jemputan dari sang supir rumah nya.

"Pak Diman lama banget. Kenapa sih sekolah tidak boleh bawa handphone"gerutu Gisel mengayunkan kaki nya.

Tiba sebuah mobil mewah BMW berhenti di halte. Gisel pun berdiri, tetapi yang keluar dari mobil BMW bukan pak Diman melainkan seorang pria mapan dan juga tampan memakai Hoodie sweater berwarna hitam dengan celana pendek selutut nya.

"Masuk ke mobil"ucap pria itu dingin menatap nya sambil melihat kesekeliling halte dan halaman depan sekolah, lalu Gisel juga menatap nya balik.

"Kamu siapa,Dimana pak Diman ,Bukan nya pak Diman menjemputku?" Gisel bertanya pada pria tersebut.

"Pak Diman hari ini tidak menjemputmu, Aku yang jemput kamu hari ini"Ucap pria itu sambil membuka pintu depan mobil BMW.

"Ah maaf aku datang terlambat kamu pasti menunggu lama"pria itu tersenyum kepada Gisel untuk mempercayai keberadaan nya.

"Itu bukan mobil papa yang di tumpangi pak Diman, Aku nggak mau naik"ucap Gisel memalingkan wajahnya.

Pria itu tersenyum dengan tingkah gadis di depan nya"Perkenalkan namaku, Leonard Mickhagel.Kamu panggil aku Leon saja"ucap Leon tersenyum pada Gisel yang cemberut."Aku di sini jemput kamu atas suruhan ayahmu"tambah Leon.

Gisel pun ke depan pintu mobil BMW Leon, Gisel berhenti dan berbalik tepat di depan mobil BMW milik Leon"Gimana kalo kamu bukan suruhan Ayah?"tanya Gisel curiga. Namun Leon langsung mendorong Gisel, lalu menutup pintu mobil BMW nya.

Leon menuju mobil BMW dan menyetir nya yang sudah ada Gisel di mobil miliknya."Kamu gila ya. Kamu mendorongku"panik Gisel dan menatap Leon yang juga menatap nya, Lalu menyalahkan mesin mobil BMW nya.

"Kamu sangat lama, aku tidak ada waktu untuk menunggu kamu mengoceh ga jelas. Mengerti!" Leon menatap Gisel sekilas dengan tatapan dingin.

Gisel pun tidak berontak,tetapi Gisel baru menyadari 10 menit yang lalu, mobil yang dia tumpangi bersama pria tidak di kenal nya berbeda arah."Leon kita menuju kemana?. Ini bukan arah rumahku"ucap Gisel panik.

Leon pun melihat kearah Gisel sekilas, dan yang Gisel lakukan membuat Leon melotot tidak suka"Apa yang kamu lakukan. Diam dan duduk tenang"

"Aku ingin keluar dan kamu berhenti mobil nya"ucap Gisel ketidak sukaan pada Leon, Namun Gisel pun menganggu Leon menyetir.

"HENTIKAN YANG KAMU LAKUKAN DAN DUDUK DIAM"suara Leon pun meninggi.

"TOLONG DIA MENCULIKKU"teriak Gisel sambil menarik gagang pintu dan menepuk kaca mobil BMW milik Leon.

Leon pun menepi mobil BMW nya di pinggir jalan dan langsung memakai masker yang dia ambil dari laci mobil milik nya.

Semprotan cairan pun memenuhi dalam mobil. Gisel pun tertidur pulas tidak ada teriakan, dan gangguan dari nya lagi Leon tersenyum tipis dan menyalahkan kembali mobil milik BMW nya.