Brakkk
Pintu kamar terbuka kasar, membuat wanita yang tadinya terlelap jadi terbangun dalam keadaan kaget. "Natha...an?!" Ujar Celine kaget karena pria itu datang sambil mencekik lehernya kuat. "Nathan apa yang...uhukkk!" Keluh Celine saat genggaman tangan itu makin erat.
Bhukkk
Bhukkk
Bhukkk
Sebanyak apapun pukulan yang Celine layangkan tidak membuat genggaman erat itu longgar sedikitpun. "Uhukk..egh?! Na..than, uhukkk!" Batuk Celine tetus berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan Nathan yang kencang.
"Berianinya..." pria itu buka suara membua aroma kental minuman menyeruak memenuhi rongga hidung Celine.
"K..kau mabuk!"
Ujar Celine kaget sambil terus mendorong tubuh besar Nathan menjauh darinya.
Bhukkk
Nathan menjauh setalah tendangan Celine hampir mengenai juniornya. "Uhukk, uhukkkk...ugh!!! Apa yang terjadi dengan mu, Nathan?!" Pekik Celine sambil memegangi lehernya yang sakit pada suaminya yang kini menatapnya dengan tatapan lain.
Pria itu kembali berniat meraih tubuh Celine, untungnya wanita itu cukup gesit. "Nathan, apa yang kamu lakukan, di sebalah ada nenek!" Pekik Celine berusaha menyadarkan sosok itu, pria itu terkekeh geli membuat Celine menyeringit bingung, masih dengan menyentuh lehernya yang kini mulai kemerahan.
"Hehehe, oh ya, dia ingin cicit, kan. Oke, ayo kita buat, Celine. Pria tua bangka itu dan bahkan nenek ingin agar kita punya anak, kan? Ayo kita buat dia sekarang, hem?" Ujar Nathan berubah dan langsung melepas jaket dan kaos yang ia kenakan.
"Nathan ada apa denganmu? Menjauh dariku sekarang, kamu mabuk!" Tukas Celine menolak.
Tapi sekeras apapun Celine memberontak aksi Nathan malah jadi makin liar dan ganas.
Ruangan itu mulai terasa panas, suara decap dan erang mengalun senada dari pasangan yang kini saling bertempelan.
Air mata mengalir di ekor netra teduh Celine tiap kali gerakan ganas suaminya yang tanpa ampun menghujam dan memompanya tanpa lelah.
Hal yang paling menyakitkan adalah kemyataan bahwa pria itu di bawah pengaruh minuman membuat hati Celine remuk redam, entah apa yang akan terjadi pada mereka setelah pagi menyingsing.
Yang pasti sebuah kutukan dan umpatan akan menjadi makanan pasti untuk Wanita yang kini meringkuk didalam selimut dengan keadaan bugil.
Ia menagis karena area intinya terasa pedih dan sakit, tapi dia tidak bisa bergerak sama sekali.
Pagi,
Saat wanita itu membuka mata, rupanya hari sudah hampir siang.
Dia terbangun dengan rasa kaget lalu menoleh pada sisi kasur yang kosong, ia menyentuh kasurnya yang terasa dingin.
Tangis kembali menetes di ekor mata wanita itu, ia menarik selimut yang sejak tadi melilitnya dan turun menuju kamar mandi.
Ia menatap pantulan dirinya dari cermin, bekas gigi dan kissmerk menjadi satu dengan kulit putih pucatnya.
Belum lagi bekas kemerahan yang agak ungu di lehernya, bekas tangan Nathan tadi malam.
Ia terduduk sambil menangis saat mengingat perlakuan kasar Nathan yang menggaulinya seperti binatang, hatinya sakit tiap kali mengingat bisikan Nathan yang terus mengutuknya tadi malam.
Ruang makan,
"Sayang, kamu baik baik saja?" Tegus wanita tua yang menatap kedatangan Celine. Manik wanita itu melirik pria yang duduk dengan setelan kerjanya.
Pria itu terlihat sangat santai dan hanya diam saja tanpa ekspresi.
"Aku berangkat dulu."
Nathan bangkit meninggalkan kursinya saat Celine hendak duduk di kursinya, menyadari hal itu Celine hanya diam sambil meremas jarinya sendiri.
Tidak apa apa, dia pasti tidak akan peduli tentang semalam, Line...
Lagi pula kalian akan bercerai tidak lama lagi, kan..
Tutur batin Celine berusaha mencari kenyamanan dalam rasa gelisah yang menyelimutinya saat ini.
"Kamu kenapa, sayang?"
Suara lembut itu membuat senyum di ikur paksa di wajah Celine. "Tidak ada nek, aku hanya sedikit kelelahan." Tidak sepenuhnya itu kebohongan.
Celine memang kelelahan dan rasanya seperti ingin mati saja, saking lelahnya. Belum lagi rasa sakit dan perih di area intinya membuat kelelahan Celine jadi makin komplit.
"Kalau kamu sakit, akam nenek panggilkan dokter ya?"
"Kamu sangat pucat sayang." Lanjut wanita tua itu khawatir pada cucu menantunya yang terlihat sangat tidak sehat.