Jam pulang berbunyi Alena keluar dari kelas saat akan melangkahnkeluar salah satu guru menghampiri Alena,Alena ternyata di panggil oleh kepala sekolah,ia pun mengikuti guru beserta anak anak yang sudah Alena pukul,dari situ Alen tahu bahwa ini pasti tentang keributan tadi.
Di ruangan yang lumayan luas,ada beberapa orang tua,yang seperti nya orang tua dari siswi itu,Alena pun duduk tanpa di persilahkan,mendengarkan ceramah orang tua yang merasa namanya adalah korban,Tidka hanya itu,ayah alena pun ikut hadir di pertemuan itu,Alena tidak memandang ayahnya dia hanya diam dan mendengarkan makian dari orang tua siswa.
"Kamu sebagai orang tua bagaimana mendidik anak mu hah..!kenapa dia menjadi preman di sekolah alih alih menjadi murid rajin dan berprestasi..!!
Orang tua itu menunjuk Nunjuk Alena dengan jari manisnya,lane wmenatao wanita itu dengan tajam.
"Berhenti memaki saya seperti itu,ibu tahu apa tentang anak ibu itu selama di luar kungkungan kalian,kalian tahu anak ibu menjadi sok jago di sekolah,menghina siswi lain dan melaporkan jika perlakukan mereka keterlaluan,dan pagi ini tanpa ada masalah dia datang dan menghampiri saya dan tiba tiba menjambak saya,ibu tahu anak ibu ini yang ibu agung agungkan sering membully di sekolah,sebenarnya saya bukan orang yang menganggu jika tidak di ganggu,ibu tahu anak ibu yang ibu puji puji ini,tidak halnya sperti binatang liar,merusak apapun yang di lihat nya."sarkas Alena kesal.
Ayah alena menatap Alena terkejut,apakah benar dia putrinya salam hidupnya baru kali ini melihat putrinya Berani berbicara dengan tegas,biasanya ia melihat putrinya dengan wajah yang penuh air mata,ia bahkan tidak Bernai menatap orang lain.
Orang tua dari sisa yang alena jahati itu ternganga tidak terima dengan ucapan yang di lontarkan oleh Alena,ia bahkan berani memaki anaknya di depan orang tuanya.
"Tidak bisa,kita kejalur hukum."ucap orang tua itu.
"Baiklah jika itu memang harus,aku siap..!,Alena berjalan ke arah tv yang berada disana,mengambil remote dan menyalakannya,saat di nyalakan betapa mereka terkejutnya di layar itu memperlihatkan anak anak nya yang mereka tahu anak yang baik dan sopan,membully anak anak lain bahkan lebih parahnya lagi sampai berdarah,orang tua itu Samapi melihat anaknya tidak percaya,apakah ini benar kamu nak..!!?.
Para siswi itu ketakutan entah kenapa,dia merasa hidupnya di ujung tanduk,ia tidak habis pikir,Alena merencanakan semua ini.
"Jawab..!apakah kalian melakukan semua ini..!.ucap ibu itu,bahkan ada video yang di lihat oleh para orang tua yang hadir,seorang siswi tak lain dan tak bukan adalah Alena,dia di bully habis habiskan,dari banyak video Alena hanya satu video di mana Alena melawan,ternyata anak itu benar anak anaknya lah yang bersalah.
"Baiklah kita kejalur hukum, tidak perlu terkejut seperti itu,sudah tahu siapa yang bersalah..!anak ibu harus siap di bui,jika sudah selesai saya pamit pulang dulu."sambik melewati ayahnya yang duduk diam,wajahnya Antara terkejut dan tidak percaya.
Alena berbelanja baju yang ia suka,baju baju Alena terlalu sedikit,mungkin dulu dia tidak pernah berbelanja,Alena membeli baju, skincare dan juga beberapa make up untuk seusianya,Alena terlalu senang sampai tidak sadar sudah menghabiskan uang banyak.
Alena pulang dengan tangan penuh dengan belanjaanya ,tanpa mempedulikan orang orang yang melihat alena dengan tatapan aneh,saat akan melewati ruang tamu yang dimana orang orang terkasih sedang man malam denan penuh canda tawa,namun canda tawa mereka berhenti ketika alena lewat dengan penuh belanjaan di tanganya.
''Wow..sepertinya ada yang berubah disini,ada acara kamu belanja,biasanya juga tidak pernah belanja?."ucap Felina.
"Tidak perlu,pedlikan aku, lanjut kan saja makan malam kalian."ucap Alena sambil pergi dari tempat itu.
Sesampainya di kamar,Alena menyimpan barang barang nya dan pergi ke kamar mandi,setelah selesai membersihkan kamar mandi,Alena duduk sambil memikirkan bagaimana jika dia sudah membalaskan dendam gadis itu,apakah dia akan mati"jika di pikir pikir itu mungkin lebih baik..!"sambil memijat keninhnya yang pusing.
Alena melihat wajahnya,wajah anak ini terlihat Tidak pernah di rawat,kulit kering,badan kurus bahkan kantung mata melingkar sangat mengerikan sambil bergidik ngeri,alnw amulai dengan pembersih muka,serum dan pelembab, Setelah selsai semuanya Alena mengambil body lotion,dan memakainya di bagian tangan dan kakinya.saat Alena sedang menikmati istirahat nya tiba tiba pintu di buka dengan kasar,memperlihatkan dua orang bersaudara yang menatap Alena dengan tajam.
"Waw..ini benar benar langka sejak kapan kau perawatan?."tanya Felina.
"Apa urusannya dengan mu apakah semuanya harus izin terlebih dahulu,dan sudah kubilang jangan pedulikan aku..!"ucap Alena menatap tajam ke arah bersaudar itu.
Felina dengan kesal maju,saat akan mengambil barang barang yang akan dia rusak atau di pecahkan,Alena dengan cepat menangkap tangan itu dan memutar kannya kw belakang,jangan sekali kali kau pegang milikku,jangan pernah merasa kau nona disini,kau tahu rumah ini..!!,adalah rumah peninggalan ibuku,kalian numpang disini jadi jaga sopan santun kalian."ucap Alena mendorong Felina sampai tersungkur ke belakang.
"FELINA...!!!"ucap ayah kandung nya Tomas.
"Arghh..ayah dia sangat jahat,dia mendorongku dan memutar pergelangan ku,lihat ini!."ucap Felina.
"Ada apa ini..kenapa kau menyakiti anakku?."ucap nenek lampir ibunya Felina,ibu Maya.
Tomas melihat Alena dengan tatapan marah,ia tidak habis pikir dengan apa yang sudah di lakukan oleh Alena anak kandungnya,"Alena jaga ucapan mu ya,sekarang mereka sudah jadi bagian keluarga kita!!"ucap Tomas.
"Apa..!,kita!kau saja yang mengakui,aku tidak pernah merasa memiliki saudara jahat seperti mereka,aku tidak ingin di ganggu,tapi kenapa dia terus menganggu ku bahkan disaat aku hanya ingin sendiri dia datang dan memaki ku apakah itu salah jika aku marah..!"ucap Alena tegas.
"Kau harus di hukum..!."ucap ibu Maya.
"Apa..! Di hukum atas dasar apa kamu mau menghukum ku,kau tahu anakmu lah yang melewati batas dia datang dengan tidak sopan,membuka pintu tanpa mengetuk,dan bahkan dia sempat sempat nya akan menghancurkan barang ku sudah sepantasnya nya aku,marah bukan..?oh kau memang tidak tau diri."ucap alena.
Dengan amarah yang memburu,Alena mendorong anak anak tidak tahu diri itu beserta ibu Maya dan Tomas ayah kandungnya,di dorongnya sampai keluar pintu,dan mengancam jika mereka masih berani menganggunya maka satu jari akan dia patahkan ucap Alena sambil membanting pintu.