Alena pergi ke bangkunya duduk dengan santai
Melihat para wanita yang sudah ia hajar, sedikit tidak puas tapi,karena ini masih dinswkolah Alena sedikit senang,lain kali jika para wanita itu mengganggunya dia akan melakukan lebih dari ini.
Guru pun masuk,terkejut karena kelas yang berantakan,dan melihat beberapa siswi tadi yang babak belur,jika di lihat dari semua siswa,Alena lah yang menonjol,guru itu menyuruh semua orang duduk,guru itu menatap Alena d Ngan tatapan bingung.
"Alena apakah mereka berkelahi dengan mu?."tanya ibu gurunya.
"Iya aku yang melakukannya,terlepas dari itu mereka lah terlebih dulu menjabakku tiba tiba,itu membuat harga diriku terhina..!"ucap Alena Dengan suara tegas.
Mendengar penjelasan itu, guru Erlin menghembuskan nafas kasarnya,memang apa yang di lakukan oleh Alena tidak benar tapi karena wanita itu dan geng nya sudah pasti akan melaporkan ini ke kepala sekolah itu akan membuat Alena menjadi pelakunya,guru Erlin melihat Alena dengan tatapan rumit.
"Alena,jangan membuat keributan di sekolah kamu bisa terancam di keluarkan dari sekolah,orang tua mereka pasti akan datang menuntut mu,jadi kamu yang harus menjelaskan nya ok,dan beberapa teman yang melihat kejadian ini ,guru harap kalian bisa membantu Alena untuk menjadi saksi ya..!".
Beberapa murid sebenarnya enggan berurusan dengan anak perempuan itu dan geng nya karena pekerjaan orang tuanya yang membuat mereka terintimidasi,membuat para siswa dan siswi menutup mata,Alena menatap guru itu dengan tajam.
"Tidak perlu..ini masalahku kalian tidak perlu ikut campur aku akan membereskannya sendiri."ucap Alena sambil mengedarkan pandangannya ke semua temannya yang tertunduk.
Jam istirahat Alena,belum sempat berkeliling,ia melihat lihat sekolah,kantin,ruangan kelas,perpustakaan,ruang kesehatan,kantor guru dan terakhir adalah taman,alena melihat bunga cantik dan indah sekali,Alena jadi teringat dengan masa lalu.saat Alena sedang melihat lihat Alena melihat beberapa siswa mendekatinya.
"Waw..kau sangat cantik dengan luka di pipimu,jadi mana??uang ,aku perlu membeli sesuatu untuk mengisi perutku..?"
Alena melihat pria itu dengan tatapan tajam,"kau pikir kau siapa,enak saja kau meminta.",ucap Alena sarkas.
"Wah..sepertinya kau sudah berani ya,melawan kami,jika begitu kau tidak akan lolos dari kita..iya nggk..!,ucap salah satu temanya.
Alena terdiam sambil tersenyum kecut,tidak ada alasan untuk aku takut pada kalian..!ucap Alena lagi membuat pria itu meninju Alena.
Dengan mudahnya Alena menangkis serangan pria itu,"wah..kau duluan yang memulai ok..!!,Alena menendang pria itu dan membuat pria itu terjatuh salah satu temannya yang melihat itu,akan menjambak Alena,dengan gerakan memutar Alena menendang pria itu sampai tersungkur,dan beberapa temannya langsung mengeroyok Alena,karena Alena sudah terbiasa dengan pertarungan Alena menendang dan memukul pria itu sampai terjatuh.
"argh ...sakit,apa apaan ini kenapa bisa begini,kau selama ini menyembunyikannya ya Arghh dasar kurang ajar."sambil bangun tertatih tatih.
"Hei..kau duluan yang memulai kau ingat,apakah kau lupa dan jangan membuat ku marah jika kau Tidka ingin menyesal,dari awal kalian memang badut,haha..."ucap Alena sambil pergi dari tempat itu.
Bel berbunyi,Alena terlambat masuk,saat memasuki kelas ia melihat siswi itu sudah berada di kelas menatap nya dengan tajam,mereka mengancam akan membuat dia menyesal,sudah Alena duga siswi itu tidak akn pernah jera jika tidak di beri pelajaran,Alenaenatao mereka dengan tatapan tajam,aura membunuh yang sangat kental membuat mereka mengalihkan pandangannya entah kenapa mereka merasa takut sekarang melihat Alena seperti itu.