Aira berlari tergesa-gesa di bawah hujan deras, berusaha menghindari air yang terus menerpa wajah dan tubuhnya. Hari ini adalah hari pertama di sekolah baru setelah keluarganya pindah ke kota ini. Dia tidak ingin terlambat, meskipun jalanan yang licin membuatnya hampir terjatuh beberapa kali.
Ketika dia hampir sampai di gerbang sekolah, sebuah mobil melaju kencang, membuat genangan air di jalanan menyembur ke arah Aira. Tubuhnya basah kuyup, dan dia hanya bisa terdiam dengan tatapan terkejut. Tiba-tiba, seorang pemuda berlari menghampirinya, menawarkan jaketnya.
"Maaf, kamu nggak apa-apa?" tanya pemuda itu dengan wajah khawatir.
Aira hanya bisa mengangguk, sedikit kesal dengan kejadian itu, tapi dia tidak ingin marah. Pemuda itu tersenyum canggung, lalu berkata, "Aku Raka, teman sekelas