"Hahaha, apakah kamu ingat dulu ayah pernah bilang kepadamu bahwa seorang lelaki tidak boleh menangis walaupun seburuk apapun keadaanya"
"Bukan kah kamu tidak ingin ibumu maupun adik-adik kecilmu melihatmu seperti itu"
"Jadi bangunlah nak, karena mereka semua membutuhkanmu"
Aku merasakan sakit yang sangat parah di punggung, rasanya sangat perih hingga aku ingin pingsan, "haa.. haa.. haaa" Aku bernafas sangat berat, sesuatu seperti menekan punggungku entah mengapa aku merasakan bahaya jika aku tidak bangun
Saat aku ingin membuka mataku, ada suara derap langkah kaki kuda dari kejauhan, suara tersebut bagaikan kereta berat yang menuju kearahku, aku ingin membuka mataku untuk melihat apa yang mendekat
Namun, entah karena apa kesadaran ku semakin menghilang, ditengah gelapnya penglihatanku ada sesosok bayangan yang berdiri di sudut kiri mataku
_____________
Di pagi hari yang cerah, daun daun pohon berguguran di sebuah desa terpencil jauh terletak di lembah jurang kerbau, terdapat penduduk yang sedang beraktifitas
Seorang penduduk wanita paruh baya gendut datang kepada orang tua lanjut usia sambil membawa buah berwarna merah di keranjangnya "Hei kepala desa, kudengar tubuhmu masih kuat di usiamu yang sudah senja, apa kamu mau coba buah ini? "
Wanita paruh baya tersebut menyodorkan buah dadanya didepan orang tua tersebut. "Tapi ada syaratnya, aku mauu...."
"Tidak" Potong orang tua tersebut
"setengahnya" ucap wanita tersebut sambil memeluk lengan orang tua tersebut, "pergi kau, dasar gendut jangan harap mengambil sesuatu dariku hemm", " Dasar orang tua pelit" wanita paruh baya tersebut pergi sambil memakai maki orang tua tersebut
Melihat wanita paruh baya tersebut pergi orang tua itu menghela nafas panjang "Haiiii, kapan Allu bisa siuman, semenjak orang tuanya meninggal dia slalu mengurung diri di rumah"
Sementara itu di sudut desa, jauh dari rumah rumah lain ada sebuah rumah lusuh di samping pohon besar yang rindang, didalam rumah tersebut ada seorang pemuda yang terbaring di tempat tidur
"Haaa.. Haaa... Haaaaa" Aku terbangun seketika, kulihat sekelilingku, dinding, meja lusuh di atasnya ada barang² berserah kan aku tidak tau itu apa lalu kulihat kesamping ada sebuah cermin
Disana kulihat seorang pemuda berambut hitam pendek dengan wajah pas²an tidak terlalu tampan dan tidak terlalu jelek dengan memakai baju "eh, apa yang kupikirkan" Aku menggelengkan kepalaku
Aku berdiri dari tempat tidur, meraba raba tubuhku bahkan melepas pakaian yang aku kenakan, "tidak ada cedera, tidak ada luka apapun" Aku menghela nafas lega
Aku duduk di tepi kasur, kepalaku masih berdenyut denyut, sakit kepala di sebelah kiri makin terasa hingga aku mengalami kejang kejang yang sangat parah, aku pingsan dalam waktu singkat