Patung ketiga tersebut memberitahu Kanaq bahwa untuk mengembalikan kekuatan Kuil Bayangan, dia harus memilih antara dua pilihan: mengorbankan dirinya sendiri atau mengorbankan desa tempat dia tinggal.
Kanaq sangat terkejut dan bingung dengan pilihan tersebut. Dia tidak ingin mengorbankan dirinya sendiri, tetapi dia juga tidak ingin mengorbankan desa tempat dia tinggal.
Patung ketiga tersebut memberitahu Kanaq bahwa pilihan tersebut harus dibuat sekarang juga, karena kekuatan Kuil Bayangan hanya dapat dikembalikan dengan mengorbankan sesuatu yang sangat berharga.
Kanaq kemudian memutuskan untuk meminta bantuan dari penduduk desa tempat dia tinggal. Dia mengumpulkan semua penduduk desa dan memberitahu mereka tentang pilihan yang harus dibuat.
Penduduk desa tersebut sangat terkejut dan bingung dengan pilihan tersebut, tetapi mereka juga sangat menghargai keberanian dan kesediaan Kanaq untuk mengorbankan dirinya sendiri untuk mengembalikan kekuatan Kuil Bayangan.
Akhirnya, penduduk desa tersebut memutuskan untuk mengorbankan sesuatu yang sangat berharga untuk mengembalikan kekuatan Kuil Bayangan. Mereka memutuskan untuk mengorbankan tanah desa mereka, yang merupakan sumber kehidupan mereka.
Dengan demikian, kekuatan Kuil Bayangan dapat dikembalikan, dan Kanaq dapat kembali ke masa depan. Namun, Kanaq juga menyadari bahwa pengorbanan yang telah dibuat oleh penduduk desa tersebut tidak akan pernah dilupakan.