Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Repair All Death Flag

🇮🇩Aria_jatnika
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
32
Views
Synopsis
Pria yang terkirim tiba-tiba pada dunia game yang di favoritkan seketika menjadi karkater Mob yang tidak berwajah, dan secara perlahan dia mengetahui bahwa banyak Death Flag pada dunia game yang mengarah pada kehancuran dan jika dibiarkan maka semua dibiarkan maka semua orang yang ada disini akan menjadi akhir bagi dunia dan dirinya
VIEW MORE

Chapter 1 - Feature 1 : Death Flag yang Jelas

Ketika diriku berhasil menamatkan game PC, yang berjudul Eightel Unions. Sebuah Game RPG dengan sistem yang menggunakan Tactical map yang terlihat memuaskan dengan bisa bermain dengan dua pilihan main character yaitu versi laki atau versi perempuan. Secara kasar game ini bisa disebut setengah simulation School life di dunia fantasi yang indah. Kemudian dengan romance yang kuat tanpa ada True Ending karena developer menginginkan pemain memilih endingnya. 

Benar tetapi salah satu hal yang ku suka adalah game ini bahkan aku mendapatkan hampir semua ending, atau bahkan segala sub endingnya, menurut Devnya bahkan ada sekitaran ratusan ending yang ada, tanpa memandang 10 ending utama. benar aku menamatkan segala sub ending nya dan mengetahui banyak hal.

Kemudian diriku yang otaku neet buruk kelas bawah di masyarakat akhir sadar bahwa perutku belum di isi selama 3 hari lebih, walaupun aku tahan dengan sedikit cemilan dan minuman tetapi tubuhku sudah sangat lemah sejak aku sadar.

Benar ini adalah hari dimana aku berakhir. 

***

Mata terbuka dan sadar bahwa pemandangan berubah menjadi sangat cerah. Mata ku melihat mentari. aku langsung bisa katakan yaitu.

TOUCH THE GRASS.

Aku bisa merasakan sensasi hangat dari rumput dan sinar mentari. Aroma bunga yang tercium hangat membuat diriku berkata bahwa ini adalah

"Ini Adalah Surga kah."

Aku menatap langit yang biru. Benar sepertinya aku sudah kehilangan nyawaku, mungkin lebih seperti diriku sudah diangkat ke alam baka. 

Nafas terasa begitu tenang, sampai bahkan aku menutup mataku lagi. 

"Woi. Jangan tidur. Cepat bangun Sialan."

Suara? Tidak mungkin kan, apa malaikat? sepertinya bukan juga sih, mana mungkin suara malaikat se kasar itu. 

Dari suaranya terbilang tidak lembut atau pun indah. Seperti suara dari pengisi suara pemula yang berusaha berteriak, walaupun bisa mempertahankan suaranya. Kemudian tidak di setting agar sesuai dengan latar.

"Woi. KELAS UDAH MULAI. GOBL**. WOI."

Seketika merasa sensasi hangat dari bahu kanan ku. sebuah hangat seperti ini tangan. Kemudian itu mengangkat ku dan kemudian.

Mataku terbuka dan melihat diriku terguling-guling ke tanah, di rumput hijau ini. mata ku langsung berputar-putar, tidak otakku juga tidak bisa berhenti berputar apa ini, kemudian aku sadar bahwa aku sedang berguling turun di rumput.

BRUAAKKSS

"Kamu baik-baik saja?.... Wala.. haru.. Guru."

***

Sekarang aku bangun di sebuah ruangan kesehatan, sepertinya sih. Ketika aku lihat langitnya antara asing dan tidak asing. Pertama ini terlihat seperti di game, langit-langit yang indah yang terlihat biru karena dari material yang tidak ku ketahui.

Melihat sekitar sepertinya ini beneran dari game, aku sering lihat pemandangan ini ketika aku marathon hard mode terutama awal-awal. Aku jujur di dunia ini tidak di era Medival pedang dan sihir, tetapi hampir mendekati modern setting tetapi dengan adanya sihir. Mobil juga ada sih, dan aku bisa melihat komputer yang terbilang jarang di dunia ini untuk sekarang. Jika benar itu dari dunia game.

"Kamu sudah bangun?"

Seketika daguku turun melihat siapa yang keluar. Sosok yang bisa tidak asing, icon penting yang ada di Eightel Unions. Karakter yang muncul di Cover game ini.

Saintess Releina Soun Reina. Rambut putih dengan cahaya emas seperti keluar dari rambutnya. Mata yang indah biru menjadi cerminan langit yang indah, kemudian tubuh dia yang ada di sekitar 165 cm membuat terlihat imut dan cantik bersamaan tubuh yang berbentuk dan berisi membawa kesan mesum tetapi indah disaat bersamaan.

Dia juga mengenakan seragam putih dengan desain pakaian militer era 1870 an, dia mengenakan rok panjang yang indah layaknya melambaikan ketika bergerak lembut.

Suara dia juga terlihat sangat indah, bahkan aku bisa merasakan ini bukan suara dari orang yang mengisi suara. melainkan sebuah lantunan indah dari sang Saintess. 

"Ahah. Suda Ah."

Mulutku tidak bisa mengatakan kalimat makasih. Jangan bilang karena aku tidak pernah ngomong dengan orang sekitar. Tunggu jangan bilang gara-gara nge-neet dalam waktu lama cara bicaraku sudah rusak.

Pada akhirnya aku memutuskan jawaban yang bisa ku lakukan

Aku langsung memberikan Jempol kanan ku dengan lantai oleh telapak tangan karena untuk mengangkat jempol saja sudah sangat sulit.

"Bagus lah."

Aku bisa melihat kulit putih pias begitu bersinar indah. bahkan aku bisa mencium aroma indah dari sini. Aku bisa juga merasakan cahaya suci dari aura dia sampai kedalam tubuhku. 

Kemudian dia pergi begitu saja.

"Ehh."

Tidak masalah juga sih. 

Aku langsung berdiri dari kasur dan mencari cermin dan melihat apa bagaimana diriku, dan apa beneran diriku. Secara kasar aku melihat cermin saat di kasur, tetapi aku tidak bisa melihat wajahku.

Cermin menunjukan wajah yang sangat asing dimataku. Pertama aku bisa melihat secara bentuk wajah mirip dengan wajahku, tetapi ada satu hal yang tidak bisa kulihat. Beneran aku tidak bisa melihatnya. 

Ketika kamu melihat cermin kamu pasti bisa melihat wajah kan, benar setidaknya prinsip anime pun hampir sama atau game. Wajah seharusnya terlihat, tetapi aku tidak bisa melihatnya. Aku tidak bisa melihat mata, setengah wajahku seperti ditutupi oleh bayangan hitam.

Kemudian aku melihat sekitar terutama melihat lapangan. Secara kasar aku tahu denah ruangan ini. Aku melihat lapangan, dan disana terlihat cukup banyak orang yang tidak memiliki wajah sama sepertiku. Walaupun diriku bisa mengintip beberapa wajah mereka, tetapi secara kasar aura mereka seperti tidak ada. 

Mataku seketika tertuju pada satu orang yaitu. Seorang pria tampan berkacamata, rambut pendek yang rapi, seorang pria sekitar 178 CM dengan proporsi wajah yang menunjukan dia jenius berkacamata dengan tatapan seorang layaknya bangsawan yang bisa mengendalikan segala nya

"Dia Playable karakter, Tact Maelstrom." Tetapi aku sadar ada yang aneh dengan tingkah dia, atau bahkan tatapan dia yang tidak seharusnya.

Ketika melihat Tact didekati seorang wanita karena ketampanan dia. Seketika dia langsung mendorong perempuan tersebut jatuh. Itu bukan sikap biasa dia, atau itu tanda yang gak baik-baik saja jika di game.

Tunggu tenang dulu. Jangan panik. pertama konfirmasi dulu, apa mimpi atau beneran berpindah dunia.

"Sebaiknya jangan memaksakan diri."

Releina terlihat datang ke arahku. Dia menatap layaknya khawatir dengan sesuatu. Atau dia menatap sesuatu yang berbeda. 

Dia secara perlahan mendekat ke arahku. Dia mendekat secara perlahan, tetapi secara sadar atau insting alami seorang gamer dengan ingatan tentang dunia ini aku merasa bahwa sesuatu yang buruk terjadi.

"Keringatmu mengalir deras. kamu panik? Kenapa panik seperti itu?"Secara perlahan mataku menatap sekitaran Releina. Aku berusaha menatap wajah dia, aku sadar ada yang aneh, instingku berkata dia bukan Releina, dia sesuatu yang lebih mengerikan dari Releina.

Aku seketika sadar bahwa dia memiliki taring yang tajam untuk seorang Saintess.

Mata secara perlahan memerah, dia menatap dengan tatapan merah. Jangan bilang dia sudah masuk Rute kejatuhan. Tidak jangan panik, dia masih menjaga.

Sial, kesampingkan soal plot, bagaimana aku bisa menjauh dari dia.

Releina secara perlahan mulai mendekat, mulai menatap leherku, dia secara perlahan mengalirkan Sihir itu kan? Tubuhku bisa merasakan semacam aliran dari tubuh dia,mulai mengalir menyatu dengan sihir tubuhku dan mengendalikan tubuh untuk tidak panik dan nurut pada dia.

Tok Tok Tok

"Tunggu."