Kemarin tepatnya hari Selasa malam, sehabis pulang sekolah seperti hidupnya tidak bergairah. Beda dengan dia sehari-harinya yang energik, doyan ngobrol, sering becandain temannya tapi kali ini beda banget. Oya ini kenalin ini wedo pemuda yang fisiknya biasa aja jauh dari tampang ganteng nan rupawan layaknya pangeran dari negeri dongeng hehehe.. Anak sekolah SMA yang baru masuk pada tahun baru ajaran sekolah (maklum baru lulus dari SMP) kali ini sepulang sekolah bisa di bilang beruntung banget, bagaimana nggak beruntung tiba tiba ada seorang cewek cantik mendekati dia saat wedo memasuki kantin sekolah untuk membeli jajanan
"Hei" sapa cewek itu
"Hei juga" balas wedo cuek
"Lo anak kelas 1-5 kan? Yang kelasnya ada di ujung jalan masuk dari luar sekolah?"
"Kata siapa? Ngarang aja kali"
"Gw tahu kali, waktu lo di kelas gw sering lihat kok"
Wedo kaget juga, deg-degan bukan karena suka sama si cewek tapi takut. Manusiawi lah baru juga di sekolah baru tiba-tiba ada yang mendekati dia terus di tanya sampai hafal ruangan kelas juga lagi!
"Gw cabut dulu ya"
"Mau kemana? Lo hari ini ada acara ga? Nonton yuk sama gw? Ada film bagus tuh di bioskop, seru deh"
Belum lagi wedo ngomong, cewek itu main tarik aja tangannya wedo untuk buru-buru jalan.
Sampai di parkiran motor, untung saja wedo bawa helm dua yang ada di dalam jok motornya. Mereka berdua pun langsung menuju bioskop, cewek itu memperkenalkan dirinya dan mulai mengobrol dalam perjalanan hingga mereka berdua tiba di tempat yang di tuju
"Nah lo mau nonton film apa?"
"Gw lagi nggak tahu film apa yang bagus, coba lo pilih deh" balas wedo
"Gw suka nonton film kartun. Lucu. Lo mau nggak nonton itu aja?"
"Boleh deh siapa tahu seru juga ya"
"Yoi bro"
"Yoi mamen"
Ini anak berdua kayaknya udah akrab aja ya baru juga ketemu tadi di sekolah yang awalnya wedo bersikap dingin. Cuek. Eh, tapinya mulai ada benih benih cinta yang tumbuh (Biarin kali masih muda ini hihihi)
Riani nama cewek yang baru di kenal wedo ini ternyata kalau di lihat memang cantik dan supel tidak sombong, tapi yang bikin heran kenapa dia mau langsung begini ngajak wedo nonton segala dia kan kenal juga baru tadi. Namanya juga cowok ada cewek cantik wajarlah apalagi ceweknya nggak jaim sama dia.
"Gw beli popcorn sama minuman buat makan di dalam" ujar wedo seraya menuju konter makanan
"Ikut gw, sekalian gw yang bayar"
"Udah deh ini buat popcorn sama minuman gw yang bayar, lo kan udah bayarin nonton gantian gw yang bayarin"
Riani tersenyum
Wedo jadi salah tingkah karena makin senyum makin cantik aja dia. Setelah filmnya selesai dan ke toilet sebentar mereka berdua pun keluar dari bioskop, tapi pas sampai di depan pintu kaca keluar bioskop tiba-tiba riani menggandeng tangan wedo dan tersenyum. Makin deg-degan hati wedo tapi berusaha tenang sambil di becandain
"Kenceng amat ngegandengnya? Ntar tangannya putus lho"
"Biarin aku suka kok"
Kembang kempis lubang hidung wedo hihihi
"Kamu lapar nggak?" wedo juga balas panggil aku kamu ke doi, duh rasanya kayak pacar sendiri padahal baru kenal.
"Yuk makan di restoran fastfood aja di bawah, aku mau makaaaann yang banyak"
"Panjang amat ya sis makannya hihihi"
"Hihihihi.. Namanya juga orang lapar, wajar dong"
"Iya kanjeng ratu, aku ikut aja kan makan aku sedikit"
Riani mencubit pinggang wedo, sedangkan wedo hanya meringis menahan kesakitan
Di restoran fastfood Riani mulai bercerita banyak tentang orang tua dan saudaranya serta kalau dirumah itu dia ngapain aja setiap hari setelah pulang sekolah
"Berarti kamu sendirian kalau udah dirumah?"
"Ada bi asih asisten rumah tangga yang selalu menemani, tapi aku bete juga setiap hari nggak ada yang bisa di ajak main dirumah"
"Orang tua kamu kerja dua duanya?
"Iya papa sama mama aku pulang malam terus"
"Saudara km? Mas Dian yang tadi km ceritain ke aku itu juga pulangnya seminggu sekali?"
"Nggak tentu juga, kan kuliah di luar kota dia ngekos tapi jarang pulang"
"Memangnya udah semester berapa dia kuliah?"
"Semester tiga"
"Udah pertengahan itu kuliahnya, S1 kan ya?"
"Iya, eh ngomong-ngomong kamu itu berapa saudara?" Riani ganti tanya
"Aku dirumah bertiga, sedangkan bapak aku kerja dinas di luar kota. Ada perampingan perusahaan"
"Sama ade dan mama kamu?"
"Bukan ade tapi kakak umurnya beda 2 tahun lebih tua sama aku, terus ibu aku bedanya 1 tahun lebih muda sama aku.. Hihihi nggak ding becanda"
Hampir saja minuman bersoda melayang ke kepala wedo tapi riani urungkan karena keselek makanan dan buru-buru meminumnya hihihi...
Di jalan raya sambil memacu motor maticnya wedo membonceng riani yang mulai mengantuk di belakangnya. Riani memeluk pinggang wedo takut jatuh dan di masukkannya tangan ke dalam kantong sweater karena malam hari ini mulai terasa dingin.
"Jangan tidur ya"
"Apa?"
"Iya kamu jangan tidur kalo di bonceng nanti aku yang kagok"
"Iya nggak ko"
Wedo pun menambah kecepatan motornya seraya menuju rumah riani untuk mengantarkannya pulang
Di hari seninnya kan ada upacara pagi sebelum melaksanakan pelajaran, wedo celingak celinguk dalam barisan upacara matanya seperti mencari seseorang tapi tak kunjung ia temui. Wedo berpikiran positif saja, mungkin tidak ikut upacara karena izin sakit, memang waktu senin di pagi hari kebanyakan siswa maupun siswi yang tidak kuat mengikuti upacara boleh di izinkan tidak ikut. Sakit ataupun alasan lain yang dapat menyebabkan siswa ataupun siswi tersebut nanti pingsan dilapangkan (berabe kan, siapa juga yang mau gotongin!)
Masuk jam makan siang wedo pun mencari sekitaran kantin sekolah serta ruangan kelas satu persatu dilihatnya dari luar ruangan lewat jendela kaca. Tidak satupun di temukan keberadaan riani hari itu. Perasaan wedo bercampur khawatir dan bingung, yang dia tahu hanya alamat rumahnya sabtu malam yang waktu dia antar
"Bray, kenapa lo?" tanya dika teman sebangku wedo
"Gapapa bray"
"Muka lo kayak orang bingung tuh"
"Ah.. masa"
"Iya bray, udah nggak usah bohong ada apa sih?"
Belum menjawab pertanyaan dika tiba-tiba guru mata pelajaran biologi memasuki ruangan kelas wedo dan memulai pelajarannya.
Sepulang sekolah wedo langsung melaju dengan motor maticnya menuju rumah riani berharap dia tahu keadaannya. Di pikiran wedo saat ini hanya ada riani. Kenapa dia nggak masuk sekolah hari ini? Apakah ada sesuatu? Walau baru kenal sabtu kemarin ada rasa khawatir juga.
Di depan gerbang rumah riani, wedo mulai memencet bel rumah berkali-kali namun tidak ada satu orang pun yang keluar dari rumah tersebut. Di panggil panggil dengan suara pun tidak ada yang menyahut dari dalam rumah. Apakah sedang tidur? Atau sedang pergi? Tiba-tiba ada langkah suara kaki dari rumah sebelahnya yang membuka gerbang. Wedo terperanjat kaget.
"Maaf, mas cari siapa ya?" Sapa ibu tetangga sebelah
"Oh iya bu, maaf saya sedang mencari riani teman sekolah saya yang tinggal dirumah ini"
"Ini temennya mba riani toh, walah mas hari Minggu kemarin sekeluarga bapak Hendro, bapaknya mba riani pindah tempat tinggal"
"Pindah kemana ya bu?"
"Ke bandung mas, ikut orang tuanya pindah dinas kerja"
Hujan badai gw doain menerpa hari itu juga, rasa menyesal gw nggak minta no WhatsApp sabtu terakhir ketemu kemarin karena gw pikir bakalan ketemu lagi di sekolah. Arrrgghhh!!!