Herocyn menatap layar monitor yang menyala, memperhatikan setiap detail dari dunia fantasi yang telah ia dan timnya bangun selama berbulan-bulan. Kota-kota dengan arsitektur megah, padang rumput yang membentang luas, dan langit penuh dengan dua bulan. Ini adalah magnum opus mereka—sebuah game open-world fantasy yang ambisius.
"Sudah jam dua pagi," gumamnya sambil menyesap kopi yang mulai dingin. Namun, rasa lelah tak mampu mengalahkan keinginannya untuk menyempurnakan karya ini. Dengan sigap, ia membuka karakter yang biasa ia gunakan untuk menguji fitur game.
Karakter itu adalah seorang petualang bernama Aelric, seorang swordsman yang dirancang dengan kemampuan unik untuk menjelajahi setiap sudut dunia. Herocyn menggerakkan Aelric melewati hutan rimbun, memeriksa interaksi lingkungan, menguji kemampuan bertarung, dan mencoba setiap mekanisme yang mungkin bermasalah.
Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul dari layar monitor.
"Apa ini?!" pekiknya, menutup matanya secara refleks.
Saat ia membuka matanya, dunia di sekitarnya telah berubah. Ia tidak lagi berada di ruang kerja yang penuh dengan tumpukan dokumen dan laptop. Sebagai gantinya, ia berdiri di atas tanah berumput hijau, dikelilingi pepohonan tinggi dengan dedaunan yang berkilauan terkena sinar matahari. Namun, yang paling mengejutkan adalah tubuhnya—ia sekarang menjadi karakter yang ia gunakan untuk menguji game.
Herocyn sempat kebingungan, tetapi ia segera menyadari situasinya. "Aku… ada di dalam game ini."
Seketika, rasa kagum dan gentar menyelimuti dirinya. Ia memeriksa pedang yang tergantung di pinggangnya, mencoba mengayunkannya, dan merasa tubuh ini sepenuhnya miliknya. Namun, pikirannya terus bertanya-tanya: Bagaimana caranya keluar? Apa yang harus kulakukan di sini?
Herocyn menarik napas panjang, mencoba mengusir kegelisahan yang perlahan merayapi pikirannya. Ia ingat bahwa dalam game ini ada sebuah fitur untuk melihat status karakter. Dengan gerakan refleks, ia membuka layar status.
Layar transparan bercahaya muncul di hadapannya, menampilkan nama, level, dan daftar kemampuan. Namun, satu hal menarik perhatiannya—sebuah skill yang tidak pernah ia tambahkan saat membuat karakter ini.
[Game Master]
*Deskripsi: Sebagai pencipta dunia ini, Anda memiliki kemampuan untuk mengakses fitur eksklusif yang meliputi:
Pengeditan lingkungan: Mengubah elemen dunia sesuai keinginan.
Pengawasan dunia: Melihat situasi di berbagai lokasi dalam radius tertentu.
Pengaturan ulang karakter: Menyesuaikan atribut, skill, dan item Anda.*
Herocyn mengerutkan kening. "Skill ini tidak pernah kubuat untuk karakter ini... atau mungkin sebuah anomali karena aku yang ada di dalam game?" pikirnya. Namun, keberadaan skill tersebut memberinya rasa tenang.
"Baiklah," gumamnya sambil menggesek layar untuk mencari tombol keluar. Sayangnya, tidak ada opsi exit.
Tanpa pilihan lain, Herocyn memutuskan untuk melanjutkan dan mulai memahami dunia ini lebih jauh. Dengan keterampilan Game Master, ia yakin bisa bertahan hidup, bahkan mungkin mengendalikan dunia ini jika diperlukan.
"Tapi untuk sekarang, yang terpenting adalah mencari tahu: apakah ada cara untuk kembali?"
Dengan tujuan pasti, Herocyn mulai menyusuri jalan setapak yang mengarah ke sebuah kota di kejauhan. Dalam hatinya, ia tidak hanya penasaran akan petualangan yang menanti, tetapi juga bagaimana ia, sang pencipta, harus menjalani hidup sebagai bagian dari dunia yang ia ciptakan sendiri.
Herocyn melangkah menuju gerbang besar kota yang menjulang di hadapannya. Dindingnya terbuat dari batu kokoh, dengan bendera kerajaan berkibar di atas menara penjaga. Kota ini adalah salah satu lokasi pertama yang ia dan timnya bangun—san andreas, kota perdagangan dengan banyak misi untuk para petualang pemula.
Namun, langkahnya terhenti ketika dua penjaga bersenjata tombak menghadangnya.
"Hentikan! Tunjukkan ID Anda," perintah salah satu penjaga. Wajahnya serius, dengan mata tajam menatap Herocyn.
Herocyn mengerutkan kening. ID? Aku tidak punya itu. Dalam game, setiap karakter pemain memang harus memiliki ID yang diberikan saat registrasi di kota. Tapi, tentu saja, ini adalah fitur yang ia abaikan ketika membuat karakter uji coba.
"Aku...," Herocyn mencoba menjelaskan, tetapi ia menyadari bahwa tanpa ID, tidak mungkin ia diizinkan masuk.
Mengambil napas dalam, ia membuka layar status . Ia memfokuskan pikirannya pada skill Game Master, lalu memilih opsi "Edit Item".
[ID Card - Herocyn]
Deskripsi: Dokumen resmi yang menunjukkan bahwa pemiliknya adalah warga terdaftar di san andreas. Diakui oleh semua otoritas lokal.
Dalam sekejap, sebuah kartu bercahaya muncul di tangannya. Herocyn memperhatikannya dengan kagum. Itu terlihat seperti ID asli, lengkap dengan namanya, nomor registrasi, dan segel kerajaan.
Ia menyerahkan kartu tersebut kepada penjaga.
"Hmm, semuanya terlihat baik," kata penjaga itu setelah memeriksa. Ia menyerahkan ID kembali sambil mengangguk. "Selamat datang di Eldenveil."
Herocyn tersenyum kecil dan melangkah melewati gerbang, matanya menyapu pemandangan kota yang sibuk. Jalanan penuh dengan pedagang, petualang, dan warga lokal, seperti yang ia bayangkan selama pengembangannya.
"Tidak terlalu buruk," gumamnya. Namun, dalam hatinya