Man Hongying memejamkan matanya, mengerang dengan seruan yang melelehkan jiwa, wajahnya menggambarkan kepuasan total, bahkan tanpa sadar melilitkan kakinya di sekitar kepalaku.
Sudah jelas bahwa, pada saat itu, dia merasa sangat nyaman.
Saya juga sangat terangsang, terus menerus meningkatkan kecepatan, hanya untuk membawanya ke puncak kenikmatan.
"Ah... enak sekali... ah ah..."
Tiba-tiba, Man Hongying yang tertidur itu bangun, seluruh tubuhnya menegang.
Sesaat kemudian, saya merasakan aliran cairan hangat datang dari bagian bawahnya.
Pada saat itu, jantungku tergantung di kerongkongan saat saya berdiri di sana, tidak bergerak.
Karena saya takut kenikmatan utama ini akan membangunkannya dan saat dia melihat pakaiannya telah dilepas olehku, bagaimana saya bisa menjelaskan diri?
"Huh... enak sekali..."
Dia perlahan membuka matanya, tetapi matanya tampak agak linglung seolah-olah dia masih dalam kebingungan.
"Mmm... gatal sekali, tidak nyaman..."
