Saat itu juga, lidahku dengan lembut menjilati telapak kakinya.
"Mmm!"
Hanya dengan itu, tubuh Suzan menjadi lemas.
"Xu Tian, kamu... kamu benar-benar keji, sampai-sampai... sampai-sampai menikmati menjilat kaki seseorang, tidakkah kamu merasa itu kotor?"
"Ah ah... berhenti, tolong berhenti menjilat, aku mohon padamu, berhentilah, ah..."
Aku tidak peduli apa yang dia katakan dan terus bermain dengan kaki jadinya, membuatnya terus berteriak dan tubuhnya yang halus bergetar.
"Aku tidak akan menggodamu lagi, sekarang kamu bisa berbalik, aku harus memijat tempat lain."
Butuh beberapa saat sebelum aku melepaskan kakinya.
"Tidak... jangan, kamu nakal kecil, kamu pasti ingin memakan persikku lagi, aku hanya... ah..."
Aku membalikkannya tanpa menunggu dia menolak, membuatnya menghadapku.
Pada saat itu, wajahnya merah seperti apel matang, matanya yang indah terbuka lebar dengan tatapan ketakutan, antisipasi, dan bahkan keinginan...
