Wang Xiru bergegas mendekat dan bergumam, "Tian Kecil, ini nggak bisa, kamu harus belajar bilang tidak, tahu? Kalau tidak, kalau ibuku terbiasa menyuruh-nyuruh kamu, kita nggak akan pernah punya kesempatan untuk bersama-sama."
"Ah... Aku mulai sadar bahwa di hatimu, aku nggak sepenting ibumu."
"Kalian para pria semua sama, hmph, pergi saja, semuanya pergi, baiklah aku mati sendirian di rumah saja."
Setelah mengatakan itu, kakinya yang sedang dia mainkan di bawahku menendangku dengan keras, menyebabkan aku kesakitan yang luar biasa dan aku meringis.
Melihat wajahnya penuh cemoohan, aku merasa ingin menangis tapi nggak ada air mata yang keluar.
Memang, punya banyak wanita di sekelilingmu itu nggak baik.
Melihat ekspresi kesakitan di wajahku, dia dengan nakal menjulurkan lidahnya dan dengan perhatian berkata, "Oh sayang, maaf ya, Tian Kecil, aku... aku nggak sengaja, sakit nggak? Gimana kalau aku benar-benar melukainya..."
