Kepuasan menghampiri saya bagai ombak, dan tanpa sadar saya mulai meningkatkan intensitas dan frekuensi.
Karena kami melakukannya di siang bolong, kami bisa terlihat oleh siapa saja yang lewat kapan saja.
Jadi kami tidak ingin membuang-buang waktu, hanya ingin merasakan puncak kenikmatan sesegera mungkin.
"Ah! Ah! Ah..."
"Enak sekali, Tian Kecil, serius, rasanya luar biasa."
"Kamu merasa enak?"
Yang Yaxue merintih sambil menanyakan perasaan saya.
"Luar biasa!"
Saya mendorong ke depan dengan keras sebagai respons kepada dia.
Sambil menikmati kesenangan yang dibawa Yang Yaxue, saya tidak bisa tidak memikirkan Zhao Zhihao yang kasihan itu.
Sejujurnya, saya merasa cukup kasihan pada orang ini.
Melihat gadis secantik dia dan tidak bisa menikmatinya, malah melakukan hal-hal murahan seperti mengambil foto diam-diam, sungguh memalukan.
Beruntung bagi saya dia tidak berguna; jika tidak, saya tidak akan punya kesempatan untuk menikmati tubuh indah ini.
