"Guru Xu, saya benar-benar minta maaf, saya sungguh salah paham tadi. Melihat gadis itu seperti itu, saya pikir..."
"Maaf, saya yang salah."
Liu Piaopiao cemberut, wajahnya penuh dengan rasa bersalah, hampir mau menangis.
Melihatnya seperti ini, saya sebenarnya sedikit terharu.
Sejujurnya, Liu Piaopiao memang menarik, tapi dia selalu tampak serius, dingin, menciptakan jarak.
Namun, kelakuannya yang manja ini, memiliki pesona tersendiri.
"Cukup, kamu tidak perlu menjelaskan lagi. Saya tahu kamu selalu meremehkan saya, menganggap saya tidak lebih dari serigala yang menyamar."
"Kamu juga tidak perlu minta maaf, mungkin apa yang kamu katakan tadi adalah pendapat sebenarnya tentang saya."
"Lagipula, kita ini apa sih satu sama lain, apakah kamu benar-benar perlu peduli dengan perasaan saya?"
Saya pura-pura sangat marah, berbicara dengan wajah penuh sindiran.