```
"Huh?"
"Kok aneh, kenapa ada bau ya?"
Namun, baru setelah beberapa suapan, Wang Xiru tiba-tiba mengangkat kepala dengan raut wajah bingung sambil menatap saya.
"Ah? Mungkin... Mungkin ini bau dari celana dalamku."
"Bukan, itu tidak benar, aroma ini, kenapa terasa familiar?" dia mengerutkan kening sejenak, seolah sedang berusaha keras mengingat sesuatu.
Saat itu, hati saya tercekat di tenggorokan.
Saat Liu Piaopiao menggunakan tangannya padaku tadi, pasti ada aroma yang melekat.
Tapi saya tidak pernah membayangkan bahwa bahkan hanya sedikit aroma saja dapat terdeteksi.
"Kakak Xinru, lupakan saja, saya akan mandi sebentar."
Saya tertawa canggung, berusaha menghindari situasi itu.
Wang Xiru perlahan mengetuk kening saya dengan jarinya, "Kamu, kamu, lain kali cuci celana dalammu lebih bersih lagi, kalau tidak itu tidak baik untukmu."
Dengan itu, dia kembali menundukkan kepala dan mengambil kejantanan saya kembali ke dalam mulutnya.