"Coba, bagaimana kita bisa mencoba?"
Mendengar ini, aku terpana.
Meskipun Liang Lu biasanya sangat konservatif, begitu ia menjadi bergairah, itu benar-benar mematikan.
Aku tertawa nakal, "Tentu, tapi... sebelum itu, bisakah kamu membantu aku dulu?" Aku menunjuk ke benda keras di bawahku.
"Kamu ini nakal sekali, selalu saja menuntut," Liang Lu memberiku tatapan menggoda.
Lalu dia membuatku berbaring di tempat tidur dan segera membungkuk...
"Oh!"
Kereman dada halusnya erat memeluk kekerasan milikku, kedua pentil keras itu terus menggesek kulitku, membuatku mendesah karena kenikmatan.
Perasaan ini lebih mendebarkan dan lebih memuaskan daripada memasuki tubuhnya secara langsung!
Yang paling membunuh adalah, sambil memberiku pijat dada, sesekali dia menatapku. Dari wajah menggodanya yang menunduk padaku, godaannya tak tertahankan.
Mungkin karena ini adalah pertama kalinya ia melakukan ini untuk seorang pria, gerakannya sedikit canggung dan kaku.
