Saya tersenyum puas ketika dia tidak menghentikan saya, keberanian saya semakin bertambah setiap detik, dan meraihnya langsung menekan pada titik sensitifnya.
"Mmm, ah!"
"Master Xu, Anda... mmm..."
Dia mencoba berbicara, tetapi hasrat dalam dirinya telah sepenuhnya terbangkitkan oleh saya, membuatnya hanya bisa mendesah, tidak mampu membentuk kata-kata.
Dan tentu saja tidak cukup kuat untuk menghentikan saya.
Saat saya terus merangsang titik-titik sensitifnya, teriakan Liang Lu menjadi semakin keras dan napasnya semakin cepat.
Penampilan Liang Lu sudah sangat memikat dan menarik, dan sekarang dengan ekspresi kenikmatan di wajahnya, dia menjadi tak tertahankan.
Bersamaan dengan desah kesenangannya, saya dengan cepat memasukkan beberapa jarum, lalu menggeser jari-jari saya ke dalam celah dan mulai menggerakkannya, meningkatkan kecepatan semakin lama semakin cepat.
"Anda... mmm ah..."
"Ah ah... begitu, begitu enak..."
