Tapi saya tahu bagaimana memprioritaskan, dan meskipun tidak nyaman, saya tidak berani bergerak lagi dan hanya tetap diam dengan jujur.
Beruntungnya, Zhao Zhihao pergi setelah menerima panggilan telepon.
Hanya ketika benar-benar sepi di luar, saya akhirnya menghela nafas lega.
Yang Yaxue mencubit saya keras, "Kamu nakal, kamu benar-benar mengerikan. Siapa yang mengizinkanmu bergerak? Bagaimana kalau kita ketahuan?"
Saya tersenyum pahit dan menunjuk ke benda di bawah sana, "Kamu tidak bisa menyalahkan saya, itu juga tidak mendengarkan saya."
Setelah mengatakan itu, saya sengaja maju sedikit.
"Mmm, ah..."
Yang Yaxue langsung mengeluarkan erangan nikmat dan menatap saya dengan marah, berkata, "Hei, kamu... berhenti bergerak, tapi... perasaan ini benar-benar enak."
Mendengar ini, benda saya semakin membengkak.
Pada saat itu, saya mendapati dengan heran bahwa benda saya telah sepenuhnya masuk ke dalam tubuhnya.
