Detak jantungku berdegup kencang, pria manakah yang bisa menolak permintaan seperti itu?
Tanpa kata-kata berlebihan, aku, seolah-olah telah gila, rakus mencium leher putihnya, dan tanganku meraba-raba tubuhnya tanpa kendali.
"Mmm..."
Sebuah erangan tersedu keluar saat Yang Yaxue mendongakkan kepalanya ke belakang, membiarkan aku bermain dengannya sesuka hati.
Pada saat itu, kami bagaikan kayu kering yang bertemu dengan nyala api yang berkobar, menyala secara total.
"Xu Tian, hmm... Aku merasa tak nyaman... sangat panas..."
"Aku... Aku ingin itu, berikan, berikan padaku, oke?"
Gadis muda yang belum berpengalaman ini tidak tahan dengan godaanku, dan segera pandangannya menjadi kabur.
Aku bernafas berat, dengan canggung membuka ikat pinggangku.
Saat keperkasaanku terbebas, mata Yang Yaxue terbelalak kaget.
Dia menatap tajam, menggigit bibirnya ringan, menelan ludah.
"Xu Tian, kamu... alatmu sangat besar, apakah itu... apakah itu akan menyakitiku hingga mati saat masuk?"