Liu Chao asyik mengutak-atik barangnya yang lemas dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya dengan rakus meremas belakang Wang Xiru yang ranum.
Wang Xiru sedikit menggigit bibirnya, wajahnya sedikit memerah dengan keinginan seperti musim semi di matanya saat ia mendesah, "Mmm... Ah-Chao, kamu membuatku sangat tidak nyaman, kamu bisa melakukannya, cepatlah... Aku... aku menginginkannya."
Melihatnya seperti itu, tiba-tiba aku merasa sedikit cemburu, entah mengapa.
Mungkin dia sedang memikirkan kekokohan dan ketebalan ku saat ini.
Dia pasti ingin Liu Chao bisa lebih efektif.
"Kalau memang kamu tidak bisa, lupakan saja," Wang Xiru cemberut, matanya penuh kebencian.
Liu Chao tertawa kecil, "Istri, jangan terburu-buru, sebentar lagi akan siap."
Meski dia berkata begitu, aku jelas melihat bahwa barangnya masih lemas, sama sekali tidak memiliki semangat juang.
Saat dia berbicara, dia mengulurkan tangannya ke bagian yang lebih dalam di antara kaki Wang Xiru.
"Mmm..."