"Xu Tian, aku tidak pernah menyangka kamu sekarang jadi tukang pijat. Beberapa teman sekelas selalu mengomel butuh pijat, lain kali aku akan bawa mereka ke sini, haha."
Saat dia berbicara, dia dengan diam-diam mengambil tisu basah dari tasnya, membuka kakinya, dan di depan wajahku, mulai membersihkan cairannya yang melimpah tanpa ragu-ragu.
Dia tidak tahu, aku melihat semuanya.
Inilah keuntungan dari mata ini, memungkinkan wanita yang biasanya sombong dan malu untuk melakukan tindakan memalukan di depanmu.
Setelah dia membersihkan jejak di situ, dia tidak buru-buru memakai celananya tapi menatap selangkangan ku yang menonjol dengan rasa curiga di matanya.
"Xu Tian, apakah ada sesuatu yang tersembunyi di celanamu?"
Tiba-tiba, dia bertanya dengan lembut.
Kata-katanya membuatku terkejut.
"Hah? Menyembunyikan sesuatu? Maksudmu apa?"
Pikiran wanita ini benar-benar melompat.
Wanita lain terkejut oleh ukuran yang mengesankan dari milikku dan mengagumi kekuatanku.