Saat dia memutar tubuhnya, tangan saya tak sengaja menyentuh tempat misterius itu miliknya.
Meski melalui pakaian, saya bisa merasakan kelembapannya.
Walau dia mencoba menghentikan saya, sentuhan yang menakjubkan itu masih membuat saya enggan untuk menarik tangan.
Sungguh lembut, halus, dan nyaman.
Dia pasti bereaksi atas pijatan saya, itulah sebabnya menjadi basah dengan cepat.
Saat itu, Li Tao juga terkejut, wajahnya semakin merah dan agak kebingungan.
Setelah sejenak, dia sadar, menggenggam pergelangan tangan saya, dan berkata dengan wajah malu, "Master Xu, tangan... tanganmu..."
"Maaf, saya tidak sengaja."
"Lalu kenapa tidak kau tarik tanganmu?"
Li Tao menatap saya dengan tajam, ekspresinya begitu menggemaskan hampir tak tertahankan.
"Maaf, maaf..." saya katakan dengan senyum canggung, dengan enggan menarik tangan saya.
