"Tidak, jangan sentuh di situ, itu kotor..."
Wajah Bibi Wu memerah karena malu, bibirnya digigit rapat, dia bahkan terlalu malu untuk memandangku.
Aku tertawa, "Bibi Wu, apa yang sedang kamu bicarakan? Di hatiku, kamu adalah yang paling bersih, bagaimana mungkin kamu kotor?"
Sensasi lembut dari tanganku membuatku gemetar penuh kegembiraan.
Tempat yang Bibi Wu punya sangat kenyal dan menyentuhnya terasa sangat enak, tapi aku tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah masuk ke sana akan terasa sama enaknya.
Aku perlahan meremasnya, mengarah ke inti area pribadi itu.
"Mm..."
"Ah ah..."
Bagian sensitifnya, yang dipijat seperti ini, terlalu berlebihan bagi Bibi Wu untuk ditahan, dan dia mengerang lembut sambil memelukku erat.
Entah karena kegembiraan atau kegugupan, tubuh lembutnya bergetar dengan hebat.
"Ah ah, Tian Kecil, kamu membuat Bibi merasa sangat enak, mm..."
"Pelan, pelankan, aku tak tahan rangsangan seperti ini."
