"Wow, cepat sekali! Begitu keras! Semakin membengkak lagi."
Matanya melebar tidak percaya saat dia melihatnya membesar di tangannya.
"Kamu benar-benar binatang, baru saja meledak aku pikir akan butuh waktu lama, tapi lihat kita sekarang, sudah siap lagi."
Aku tak punya kata-kata, ingin langsung masuk ke tubuhnya.
Aku sudah bulatkan tekad kali ini aku akan membuat Suzan memohon di kakiku untuk belas kasihan.
Pada saat yang sama, aku ingin Liu Wenhua, yang bersembunyi di balik tirai, melihat persis bagaimana aku menaklukkan istrinya.
"Ah..."
Saat aku masuk, Suzan tak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan teriakan tinggi, kakinya secara naluriah mengencang di sekeliling pinggangku.
"Ah ah... sangat nyaman, kau menusuk begitu dalam... aku mati kegelian, kau nakal sekali, kau luar biasa..."
Dengan doronganku, desahan Suzan menjadi semakin liar dan ekspresinya semakin menggoda.