"Nona Su, kamu menikmatinya, kan? Sekarang bisakah kamu membantuku?" Saya menunjuk ke bagian bawah saya yang tegang.
Suzan terkejut sejenak, lalu membuka kakinya, "Nah, apa yang kamu tunggu? Masuklah."
"Tidak, saya ingin kamu menggunakan mulutmu untuk menyenangkan saya," saya berkata dengan senyum jahat.
"Apa?"
Mata Suzan membelalak, "Tidak mungkin, sama sekali tidak. Itu untuk buang air kecil, bagaimana saya bisa..."
Dia menggelengkan kepalanya dengan hebat, "Bahkan suami saya pun belum pernah mendapatkan hak istimewa itu, tidak, saya menolak."
"Apa? Tidak ingin merasakan kenyamanan lebih lagi? Tidak ingin merasakan puncak kenikmatan?"
"Jika kamu tidak menggunakan mulutmu padaku, maka aku tidak akan memberikannya padamu."
"Selain itu, saya baru saja menggunakan mulut saya padamu. Tidak adilkah jika kamu tidak membalas budi?"
Saya berkata dengan serius.
