Athena panik untuk pertama kalinya sejak Ewan memasuki rumahnya.
Dia yakin anak-anaknya telah tidur satu jam yang lalu. Namun sekali lagi, takdir memilih untuk bermain lelucon dengannya.
Jantungnya berdetak tak beraturan saat dia melihat Ewan memperhatikan putrinya, putri mereka—bertanya-tanya apakah ini saat dia akan mengeluarkan seluruh persenjataannya untuk menjauhkan anak-anaknya dari Ewan dan tunangannya yang bodoh itu.
Namun, tampaknya itu bukan masalahnya. Dia tidak melihat pengakuan apa pun di wajah Ewan.
Apakah mata birunya tidak berhasil?
Athena menelan kekagumannya.
Tidak ingin mengambil risiko, dia berdiri dari sofa, berjalan ke putrinya, dan mulai menggiring si kecil kembali ke kamar.
Tapi Kathleen belum selesai. "Siapa kamu, orang asing?" Dia berbalik dan menghadap Ewan dengan tegas.
"Teman ibumu." Ewan menjawab, secepat kilat, terpikat oleh gadis kecil bermata biru yang cantik itu.