Chapter 126 - Prajurit Bayaran Natal

Setiap peluru yang menghantam mobil dengan keras, Ewan merasakan jantungnya bergetar dengan campuran rasa takut dan cemas.

Apakah ini geng itu lagi? Pasti begitu!

Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran kelam, namun kekhawatiran yang paling mendesak adalah anak-anaknya terjebak di dalam mobil itu. Dia tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada mereka.

Dengan panik, dia memindai sekitar, memperhatikan bagaimana sopirnya bergabung dengan kendaraan lain dalam upaya putus asa untuk membersihkan area, berusaha menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh peluru nyasar yang terbang. Tak seorang pun berani mendekat. Siapa yang akan cukup ceroboh untuk menempatkan diri mereka dalam bahaya?

Dengan kecepatan ini, anak-anaknya mungkin akan mati. Pikiran pesimis itu menembusnya, dan air mata segar mulai terbakar di matanya saat dia melihat kekacauan di sekitar mereka.

Tiba-tiba, tembakan berhenti secara tiba-tiba.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS