Saat hari beransur ke senja, sinar keemasan hangat dari matahari terbenam menembus jendela kantor Athena yang luas, menaburkan lembayung lembut ke seluruh ruangan. Seolah-olah matahari itu sendiri tengah mengirimkan pengingat lembut bahwa hari kerja akan segera berakhir.
Athena, yang duduk di meja kerjanya, merasakan sentuhan momen-momen bercahaya di kulitnya, dan untuk sesaat singkat, dia larut dalam jingga teduh yang memenuhi cakrawala.
Sebuah gelombang keringanan menyapu dirinya, berbaur dengan kelelahan saat ia menilai kekacauan di depannya—hanya lima berkas pasien yang menantinya.
Hanya lima! Dia berpikir dengan rasa optimis, percaya dia bisa membawanya pulang dan menyelesaikan pekerjaan di sana.
Dengan mengumpulkan berkas-berkas itu beserta hasil tesnya, dia memasukkan ke dalam tas totte besar, berdiri, dan meregangkan tubuh, suara tulang-tulangnya retak bergema di kesunyian.