Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Last Guardian of Time

🇮🇩HeiiJehaaa
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
Synopsis
"Arash, berapa lama lagi kita sampai di stasiun?" tanya Rain yang tak sanggup lagi menahan rasa bosannya. Mereka kembali sibuk dengan perhatian masing-masing. Rain yang merasa terbuai dengan perumahan di sepanjang jalan telah ia lihat, seketika mata perempuan yang hampir dikuasai rasa ngantuk itu kembali terbuka lebar. Jantungnya berdegup tak beraturan. Satu menit. Ah, kurang dari satu menit. Bagaimana bisa hamparan bukit luas dengan rerumputan tadi tampak nyata? Di bawah langit berbintang, Rain dan Arash memulai perjalanan menuju puncak Gunung Olympus—tempat legenda dan rahasia tersembunyi. Sebuah kunci kuno dari reruntuhan menjadi awal misteri yang harus dipecahkan. Dengan petunjuk samar dari syair kuno dan buku catatan seseorang, mereka harus menghadapi teka-teki waktu. Arash terdiam sejenak, seakan mempertimbangkan kata-katanya. Lalu ia bertanya, "Rain, apa kau pernah mendengar syair lama, 'Jika kau yang dipanggil olehnya, kau takkan pernah bisa menghindarinya'?" Begitu banyak pertanyaan yang terlintas dalam pikiran mereka. Apakah mereka cukup kuat untuk mengungkap rahasia di balik kunci itu? Atau, akankah mereka justru terjebak dalam lingkaran waktu tanpa kepastian? Rahasia apa yang sebenarnya tersembunyi di pucak Olympus? Lalu, siapa yang menunggu mereka di balik gerbang waktu itu? "Arash, apakah kita ... benar-benar tersesat di hutan rindang yang tak tampak dari puncak gunung itu?"
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Malam itu, di bawah langit luas di atas gunung, dihiasi dengan taburan bintang-bintang indah yang berkelip-kelip. Angin lembut berembus, membisikkan pesan-pesan alam yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang mau mendengarkan. Rain dan Arash, melewati hari-hari panjang yang penuh dengan tantangan dan petualangan, kini mereka dalam suasana yang tenang, di tengah perjalanan menuju puncak gunung yang mempesona.

Namun, sebelum itu mereka harus melewati sebuah desa kecil di kaki gunung dan bertemu dengan seorang anak kecil. Mereka bertukar suara dalam bahasa Yunani, meninggalkan kesan yang dalam. Anak itu dengan tulus mengatakan, "Semoga Dewa memberkati kalian, lekaslah kembali." Arash merasa bingung dengan kata-kata tersebut, menatap Rain dengan penuh tanya. Rain hanya tersenyum, memberikan janji yang penuh harapan bahwa mereka akan kembali.

Kemudian saat mereka melanjutkan perjalanan, suasana malam memberikan ketenangan yang jarang mereka rasakan. Arash dengan penuh ketenangan, mengajak Rain untuk menikmati keindahan malam dan meresapi suasana alam.

"Tutup matamu, Rain," kata Arash lembut. "Nikmati suasana ini sepenuhnya. Fokuslah untuk menenangkan pikiran dan biarkan alam berbicara kepadamu."

Awalnya Rain enggan, tetapi akhirnya menuruti perkataan Arash. Ia menutup mata dan membiarkan dirinya terbenam dalam kegelapan malam. Setelah beberapa menit, ia mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Suara nyanyian merdu alam, bisikan lembut dari angin, perasaan hangat yang menyelimuti tubuhnya seakan mengundang untuk beristirahat lebih dalam. Hatinya terasa tenang, seolah-olah ada kekuatan besar yang sedang berkomunikasi dengannya.

Dalam setiap tarikan napas, Rain merasa semakin terhubung dengan dunia di sekelilingnya. Namun, dalam ketenangan yang menenangkan itu, ada sebuah pertanyaan besar yang menggantung di udara—sebuah pertanyaan yang belum memiliki jawaban pasti.

Apa sebenarnya makna dari kata-kata anak kecil itu? 

Begitu banyak pertanyaan dalam benak Arash dan Rain saat melanjutkan perjalanan. Apa yang sebenarnya menanti mereka di puncak gunung? Apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kisah mereka. Apakah mereka akan menemukan jawaban dari misteri yang melingkupi perjalanan mereka?

Dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus berlalu-lalang mengambang dalam pikiran, kisah Arash dan Rain sudah dimulai. Keberanian mereka untuk menghadapi dunia yang penuh dengan keajaiban dan tantangan akan membawa mereka ke tempat yang tak terduga. Hingga dalam perjalanan itu, mereka akan menemukan jawaban yang jauh lebih besar dari apa yang mereka bayangkan.

"Arash, apakah kita ... benar-benar tersesat di hutan rindang yang tak tampak dari puncak gunung itu?"