Chereads / JADILAH PACARKU / Chapter 3 - 3. Gadis dan Keyakinannya

Chapter 3 - 3. Gadis dan Keyakinannya

3. Gadis dan Keyakinannya

Miyuki merasa sedih melihat jarak yang semakin lebar antara dirinya dan Ryuji. Pemuda yang selama ini ia anggap sebagai cinta yang diam-diam dipendam dan akan diungkapkan pada waktu yang tepat, kini tampak begitu jauh. Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah pasrah, menyaksikan Ryuji tersenyum bahagia di tengah kerumunan gadis-gadis remaja itu.

Geng Four Flowers memang menjadi saingan yang berat, tetapi Miyuki percaya bahwa hubungan yang telah ia bangun bersama Ryuji selama bertahun-tahun tidak akan berakhir begitu saja. Miyuki yakin, Ryuji tidak akan memilih salah satu dari mereka dan meninggalkannya.

"Aku yakin Ryuji-kun akan selalu bersamaku. Kami sudah bersama sejak lama, dan dulu kami pernah berjanji seperti itu," gumam Miyuki, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

"Begitu, kah?"

"Waa!"

Miyuki terlonjak kaget. Suara yang tiba-tiba muncul itu berasal dari Ren, yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelahnya dan ikut mengintip. Padahal tadi ia yakin hanya sendirian di tempat itu.

"Kenapa... kenapa kamu ada di sini...?" tanya Miyuki, masih terkejut.

"Aku juga sedang menonton. Lihatlah, mereka terlihat begitu bahagia, kan?" ujar Ren sambil tersenyum tipis.

"Um... memang begitu..." Miyuki menunduk lesu, perasaannya mendadak terasa berat.

Ren memperhatikan ekspresi sedih Miyuki, lalu menghela napas pelan. "Kamu tahu, terus mengandalkan janji lama itu mungkin hanya akan membuatmu terluka," ucapnya dengan nada lembut, namun tajam.

Miyuki menoleh, matanya memancarkan ketidaksetujuan. "Apa maksudmu? Aku percaya pada Ryuji-kun... Dia tidak mungkin melupakan semua yang telah kami lalui."

Ren tersenyum samar, tetapi ada kilatan rasa iba di matanya. "Percaya itu penting, tapi terkadang kenyataan tidak berjalan sesuai harapan. Aku hanya tidak ingin melihatmu terus menunggu sesuatu yang mungkin tidak akan datang."

Perkataan Ren bagaikan duri yang menusuk hati Miyuki. Dia ingin membuka mulut untuk membantah, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar. Dalam diam, ia mulai mempertanyakan perasaannya sendiri.

"Aku hanya ingin kamu berpikir ulang, Miyuki," lanjut Ren. "Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan, bukan sekadar harapan kosong."

Miyuki menatap ke arah Ryuji lagi. Senyum cerah Ryuji bersama Four Flowers terasa begitu jauh dan tak tergapai. Tanpa sadar, jemarinya mengepal erat.

"Tapi... bagaimana kalau aku tidak bisa melepaskannya?" bisiknya, nyaris tak terdengar.

Ren menatapnya dalam diam sebelum akhirnya berkata, "Kalau begitu, biarkan aku yang membantumu. Apa pun keputusanmu nanti, aku akan tetap ada di sini."

Miyuki menoleh ke arahnya, matanya melebar. Kata-kata Ren terasa tulus dan menenangkan, seolah memberinya ruang untuk bernapas di tengah semua kegelisahan yang melanda. Namun, di sisi lain, kata-kata itu juga membuat hatinya semakin bimbang.

Miyuki menggelengkan kepala dan menepuk-nepuk pipinya dengan kedua tangan, berusaha menyemangati dirinya sendiri untuk tetap percaya pada keyakinannya terhadap Ryuji.

"Kamu jahat! Kamu bicara seperti itu hanya supaya aku meragukan Ryuji-kun?!" serunya dengan nada kesal.

"Oh... aku tidak bermaksud begitu. Kamu tahu, itu hanya nasihat yang menurutku paling masuk akal," jawabnya dengan tenang.

Miyuki berpaling dan melangkah pergi, sementara Ren hanya tersenyum tipis. Kata-kata yang diucapkannya barusan memang sengaja untuk menguji seberapa kuat keyakinan Miyuki terhadap cintanya pada Ryuji.

"Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi milikmu... Pada akhirnya, kamu hanya akan kecewa dan terpuruk jika tetap bersikeras ingin bersamanya," gumam Ren pelan, tatapan matanya masih mengikuti sosok Miyuki yang semakin menjauh darinya.