Chereads / Mitologi Nebula / Chapter 4 - Konflik

Chapter 4 - Konflik

Dalam Eon pertama keberadaan mereka, Kronis dan Baltra bertarung untuk memperebutkan supremasi. Kronis menciptakan aliran waktu untuk menjaga keharmonisan, tetapi Baltra membengkokkan ruang untuk mengacaukannya. Setiap pertempuran mereka menciptakan fenomena kosmik:

lubang hitam, supernova, bahkan kehancuran galaksi.

Menyaksikan pertikaian mereka tanpa henti membuat Bunga Astra Devina meninggalkan sebuah pesan

"Hanya melalui harmoni, kehidupan sejati dapat lahir."

Sehingga di tengah kekacauan itu, sebuah planet kecil bernama Blumi lahir. Di Blumi, entitas sederhana yang disebut manusia mulai berkembang. Mereka adalah makhluk fana, terikat oleh waktu dan ruang, tetapi memiliki kesadaran untuk menghormati keduanya. Salah satu manusia itu adalah Luna, bermimpi tentang bunga kosmik dan pesan harmoni.

Luna

"Half Goddess"

Luna, seorang ilmuwan dan filsuf, mulai mempelajari jejak kekuatan Kronis dan Baltra. Ia menemukan cara untuk menghubungi mereka melalui sebuah ritual yang melibatkan sisa energi yang terpencar dari pertikaian hebat itu. Dalam perjalanan kosmiknya, Luna menjadi utusan pertama antara Waktu dan Ruang.

Luna menemui Kronis dan Baltra, membawa pesan dari Bunga Astra Devina. Ia berkata,

"Kalian bukan musuh, tetapi saudara. Kekuatan kalian saling melengkapi, bukan saling menghancurkan. Waktu tanpa ruang adalah kehampaan, dan ruang tanpa waktu adalah kekacauan."

Kronis yang sombong dengan keteraturannya, menolak mendengar.

Baltra yang penuh kebebasan, meremehkan manusia fana ini.

Namun, Luna tidak menyerah. Ia memohon mereka untuk melihat planet Blumi, tempat waktu dan ruang bekerja bersama menciptakan kehidupan.

Kedua dewa itu akhirnya setuju untuk menghentikan pertikaian mereka sementara dan mengamati Blumi. Melihat kehidupan berkembang melalui interaksi waktu dan ruang, mereka mulai menyadari pentingnya keseimbangan.

Bersambung

<------------>