Lyria dan Fiero kembali ke benteng untuk mengambil Kristal Jiwa. Namun, kali ini mereka harus menghadapi pemimpin kegelapan yang sebenarnya: sebuah makhluk besar bernama Umbra yang bertujuan untuk menghancurkan dunia peri. Pertempuran yang epik pun terjadi. Lyria menggunakan "Cahaya Jiwa" untuk melawan Umbra, sementara Fiero membantu mengalihkan perhatian musuh.
Ketika Umbra hampir mengalahkan mereka, Lyria menyadari bahwa kekuatan sejati Kristal Jiwa hanya bisa diaktifkan dengan pengorbanan. Ia menggabungkan kekuatannya dengan kristal itu, yang menghasilkan ledakan cahaya besar yang menghancurkan Umbra.
Setelah pertempuran selesai, Lyria terbangun di hutan Aetheria yang kembali hijau. Meski sayapnya tidak kembali, ia diterima kembali oleh kaumnya karena keberanian dan pengorbanannya. Fiero menjadi sahabat setianya, dan mereka bersama-sama menjaga keseimbangan dunia peri.
Akhir cerita:
Lyria menyadari bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari fisik, melainkan dari keberanian untuk menerima dan mencintai diri sendiri. Dunia peri kembali damai, tetapi Lyria tahu bahwa petualangannya baru saja dimulai.