Cerita ini diawali oleh Flashback Tenjiro Ken saat masih berumur 8 tahun, pada waktu itu keluarga Ken sangat kasar, ayah Ken Tenjiro Tsuda adalah salah satu dari 22 pemegang elemen kegelapan terbaik pulang dari rapat, ketika Tsuda pulang dari raut wajahnya Tsuda terlihat depresi dan langsung menghajar istrinya Tenjiro Wanao yang ingin memberikannya teh, Ken dan adiknya ( Tenjiro Jin ) mendengar suara gelas yang pecah langsung menghampiri ke suara tersebut dan melihat ibunya berlumuran darah, terlihat dari lantai 2 Tenjiro Ren yang menyadari ayahnya yang sudah menghajar ibunya lompat dan menggunakan teknik elemen cahaya "Two Sword of Light" Tsuda yang menyadari hal tersebut berhasil menghindarinya tapi kakinya tergores dan mengenai teknik tersebut, pada saat itu Ken dan Jin masih belum punya kekuatan elemen jadi mereka hanya bisa menonton nya, Tsuda yang emosi pun langsung menggunakan teknik kegelapan "Darkness Pull", Ren ditarik oleh teknik Tsuda, Ren berusaha untuk menahan dirinya dengan menancapkan Light swordnya itu supaya tidak ditarik oleh teknik Tsuda, namun apalah daya Ren tertarik dan di uppercut oleh Tsuda, Tsuda tak membiarkan Ren jatuh begitu saja Tsuda menendang Ren yang masih berada di udara dan Ren Ter lempar ke tembok dan ia pingsan, Ken yang tak mau adiknya bernasib sama pun langsung membawanya pergi ke kuil dekat rumah dan meminta pemilik kuil menjaga Jin sedangkan Ken datang sembari menggunakan Katana yang di beri oleh pemilik kuil, terlihat Tsuda menghampiri Ren dengan perlahan ketika Ren di cekik Ken datang dan berhasil menebas tangan dan badannya Tsuda namun Tsuda dengan elemen kegelapan tahap 100 dapat memanipulasi elemen tersebut sesuka hatinya dan memulihkan tangannya yang terpotong dengan elemennya, Ken pun kembali setelah flashbacknya terlihat ayahnya, Tsuda melawan penggila elemen tahap 100 kewalahan karena lawannya dapat berganti elemen dan membuat kloningan elemen, dengan cekatan Ken datang sembari menutupi mukanya dengan Hoodie dan membantu ayahnya melawan penggila elemen tahap 100 bernama hukuo kuro dan berhasil menebas tangan dan kakinya kuro dan mereka bertarung.