Julya bangun dari tidurnya kini pukul 4 sore, Julya terbangun di tempat tidur yang asing ini masih di vila namun entah ke mana perginya Theo.
Julya pergi ke luar dan melihat ada penjaga di sana, Julya pun menghadap ke mereka.
"Apa kalian tau di mana kak Theo berada?" Tanya Julya pada mereka berdua yang menjaga di depan pintu.
"Bos Theo sedang ada di aula nona ia sedang menyiapkan penyambutan untuk tamu yang akan datang hari ini" jawab salah satu dari mereka, Julya pun mengangguk sedikit dan pergi dari sana mereka pun mengikuti perginya Julya dari belakang sebagai tindakan pengawalan.
Saat Julya sampai di aula semua mata tertuju padanya. Julya menghiraukan pandangan mereka dan matanya kini tertuju pada Theo yang ada di atas tengah berbincang dengan seorang pria. Julya pun menghampirinya.
"Adikku sudah bangun ya.." ucap lembut Theo.
"Sedang apa kau?" Tanya Julya bersandar pada pagar pembatas sambil merokok.
"Seperti yang kau lihat aku sedang mengawasi yang sedang bekerja" jawab nya sambil memperhatikan orang-orang yang tengah bekerja di bawah sana.
"Aku akan pergi setelah yang lain menyiapkan makanan" ucap Julya tiba-tiba.
"Kenapa buru-buru sekali?" Tanya Theo.
"Kau kan sibuk untuk menyambut selir ayah dari berbendera merah itu kan yang seperti rubah" ucap Julya menyinggung selir ayahnya yang tampak seperti wanita jahat.
"Dia selir terakhir ayah yang memiliki seorang anak setelah setahun menikah, jadi pengawalannya akan bertambah" ucap Theo.
"Dia? Punya anak?? Pria mana yang menghamilinya?" Tanya Julya.
"Kudengar dari pelayan wanita itu.. ia dekat dengan penjaga kamarnya" jawab Theo.
"Yaa.. pasti anak pria itu.. tidak mungkin ayah mempunyai waktu mengurus dia" lanjut Julya.
"Kita lihat saja nanti, siapa yang akan berulah duluan" ucap Theo menanti-nanti pertengkaran rumah tangga di berbagai kubu.
"Tidak.. aku tidak akan datang, aku sibuk mengurus skripsi" ujar Julya dengan mata yang tertutup karna memikirkan skripsi yang belum juga selesai.
"Semangat ya.. aku akan memberikan kabar apa yang akan terjadi malam ini.. dan juga dari bendera biru ada yang akan menginap di kediaman mu jadi berhati-hatilah" ucap Theo memberi tahukan yang akan ia lakukan setelahnya dan memberikan informasi agar Julya lebih berhati-hati terhadap penghuni rumahnya.
"Ya.. thanks buat infonya.. aku pergi dulu" Julya pun pergi dari sana diantar oleh pengawal tadi.
Julya pulang dengan membawa 2 orang pria bertubuh kekar lainnya untuk mengawalnya.
Sesampainya di rumah Julya langsung di perlihatkan pertengkaran antara seorang wanita dengan dres berwarna putih dengan seorang pelayan yang tersungkur dan pelayan lain yang melihati mereka yang bertengkar.
"KAU MASIH BERANI MENATAP KU, HAH!?" teriak wanita itu.
"Bibi.." panggil Julya.
"Wah wah.. dari mana saja kau?" Tanya wanita itu yang bernama Erna sofie.
"Saya habis pergi dari berlibur, apa yang terjadi saat saya tidak ada, bibi?" Tanya Julya berusaha tenang dan memperlihatkan senyumnya.
"Tidak ada.. hanya saja pelayan mu ini dengan beraninya melarangku untuk ke Aviary" ucapnya dengan angkuh.
"Maaf bibi.. sepertinya pelayan ku sudah melakukan kesalahan.. tapi bibi untuk saat ini Aviary sedang ada perbaikan jadi mohon maaf kalau pelayan saya kurang untuk menjelaskannya" ucap Julya.
"Apa maksudmu? Apa kau mencoba untuk bilang kalau aku tidak bisa memahami omongan orang rendah ini?!" Tanyanya dengan nada tinggi.
"Bibi.. ini bukan wilayahmu.. jadi kalau bibi kurang berkenan silahkan saja pergi dari sini, bibi ingat apa yang dikatakan ayah bukan?" Tanya Julya masih berusaha untuk tenang.
"Kalau begitu setidaknya dengan rasa tau diri kau menyuruh pelayan mu ini untuk minta maaf pada ku" ucap wanita itu bersikap dada dan mencoba acuh.
"Bibi.. disini yang kurang ajar adalah anda.. kalau bibi tidak bisa bersikap ada para sniper yang siap untuk menembak kepala anda looh.." ucap Julya dengan senyuman yang menahan rasa marah dan muak yang cukup tinggi pada wanita ini.
"Kurang ajar!! Memangnya kau siapa hah?! Tidak punya marga dan asal-usul yang jelas! Kenapa kau bisa tinggi hati seperti itu! Tidak tau malu!" Ucapnya dengan sarkas. Wanita itu pun pergi dari sana karna ia memang tidak punya hak untuk rumah ini.
"Ibuu" anak perempuannya pun pergi dari sana mengejar sang ibu yang pergi dari sana dengan buru-buru.
"Kau tak apa? Bawalah dia dan panggil mada untuk mengobati luka mu" ucap Julya pada pelayannya dan ia pun pergi dari sana karna cape dengan tikus yang baru saja masuk dan membuat onar di kediamannya.
Julya berusaha menghindari Erna untuk tidak bertemu dengan temannya yang masih ada di Aviary dan juga kakanya yang sibuk karna wanita berbendera hijau.
Paginya Julya di beri kabar tentang kekacauan yang terjadi di vila tentang wanita merah dan juga kolega yang tidak jadi bekerja sama dan wanita merah yang di marahi Davin habis-habisan karna pembatalan proyek yang dapat menguntungkannya. Kabar itu membuat Julya terbahak-bahak di kamarnya yang melihat chat dan sebuah bukti foto.
Julya melihat itu sambil memakan oat meal dengan buah diatasnya dan juga susu sebagai minumnya. Julya tau kalau kolega kali ini bisa membuat ayahnya mempunyai pengekang untuk anjing penjaganya agar tidak menggigit tuannya.
Anjing yang di maksud adalah seorang jendral tentara angkatan darat yang memegang kekuasaan atas perang. Karna itu Davin sangat marah dengan Kristal (wanita dari kubu military berbendera merah).
Penjelasan tentang selir.
Davin menikahi berbagai wanita dari
•seorang anak pengusaha minyak terbesar (bendera hijau)
•wanita dari seorang anak jendral mabes (bendera merah)
•wanita dari seorang anak satu-satunya presiden(bendera kuning)
•seorang bangsawan (bendera ungu)
•seorang pemilik rumah sakit (bendera biru)
•wanita dari anak penambang berlian/emas/besi (bendera oranye).
•anak seorang mentri pendidikan (bendera hijau muda)
Semua wanita itu memberikan banyak keuntungan bagi Davin yang suka memonopoli bisnis dan dari semua wanita itu yang ia nikahi karna cinta adalah ibunya Julya anak dari seorang mafia di italy yang menjual persenjataan dari peluru senjata kelas 1 sampai kelas 4 dan juga penjual methamphetamine.
Eve adalah pemenangnya walau wataknya yang keras Davin bisa mendapatkan Eve dengan mudah walaupun banyak sekali Drama yang ada. Eve wanita koleris yang keras kepala dan juga memiliki pendirian. Wanita yang tenang namun menghanyutkan dan memiliki segudang rahasia. Eve bisa menjadi informan kalau ia mau dan bisa menguntungkan Davin juga namun beresiko tinggi karna Eve juga harus melindungi Julya dari mara bahaya.
To Be Contineu