Chereads / LEGEND DEMONIC EMPEROR / Chapter 9 - CH 09: KUTUKAN WONG AN

Chapter 9 - CH 09: KUTUKAN WONG AN

Ba Bel yang telah mengetahui cerita tersebut sejak dikehidupan pertamanya memiliki sebuah pertanyaan besar di dalam hatinya. Mengapa sebuah Sekte yang didirikan oleh seorang Pendekar yang sangat Hebat seperti Leluhur Pendiri Sekte, kini Sekte Pedang Bumi dan Langit terperosok sangat jauh hanya menjadi sebuah Sekte menengah.

Bahkan Sekte Pedang Bumi dan Langit tidak memiliki satu orang Pendekarpun yang sudah mencapai Ranah Pendekar Suci. Bahkan Ba Bel sendiri dapat menembus Ranah Pendekar Suci dan mencapai Ranah Kaisar pada saat dirinya telah mempelajari Kitab Sembilan Perubahan Iblis. Bahkan Sekte Pedang Langit dan Bumi menjadi Sekte yang hancur dan binasa di awal terjadinya Zaman Kegelapan.

Pertanyaan tersebut terus menerus mengganjal dan menghantui Pikiran Ba Bel sampai dengan saat ini. Lamunan Ba Bel terhenti ketika dirinya mendengarkan banyak teriakan dari para Gadis yang berasa dari Sekte Pedang Bumi dan Langit.

Para Gadis yang berkumpul di depan Gerbang Sekte berusaha untuk menarik perhatian Wong An dengan bermacam-macam cara.

"Senior Wong.!"

"ah! Junior Wong."

Ketika Wong An dan Ba Bel berjalan mendekati pintu masuk Sekte Pedang Bumi dan Langit, puluhan perempuan berpakaian seragam yang sama dengan seragam yang dikenakan oleh Wong menjadi antusias melihat kedatangan Wong An.

Ba Bel bisa melihat tubuh Wong An yang berdiri disampingnya bergetar sejenak melihat para perempuan itu berlari kearah keduanya.

"senior Wong, kamu selalu berjalan menunduk ketika melewati pintu gerbang Sekte? Biarkan aku melihat wajah mu!"

Junior Wong, pastinya kau kelelahan, aku memilliki sebotol air yang diambil dari air terjun bunga salju, minumlah air ini junir Wong..."

Saudara Wong, apakah dirimu terluka dalam misi kali ini? Aku memiliki obat oles yang mujarab untuk luka luar."

Setiap perempuan berusaha menarik perhatian Wong An dan memberikan sesuatu untuknya, Ba Bel mundur beberapa langkah karena takut terinjak-injak oleh para perempuan itu.

Ba Bel tersenyum canggung melihat Gurunya kerepotan menghadapi gadis-gadis tersebut. Wong An yang dikenal sebagai Pendekar Bumi memang disebabkan karena memiliki sifat yang selalu merendah selain itu kelebihan Wong An adalah mempunya wajah yang begitu tampan. Keindahan paras Wong An dikatakan mampu membuat jantung semua gadis manapun berdebar kencang ketika melihatnya.

Wong An sejak kecil mendapatkan perlakuan istimewa dari para murid wanita, bahkan dari para tetua wanita di Sekte Pedang Bumi dan Langit berusaha memanjakannya. Hal ini membuat Wong An dibenci oleh banyak murid pria, ditambah lagi Wong An begitu berbakat dalam ilmu bela diri.

Ba Bel mengetahui alasan Wong An mengalami luka serius pada saat latih tanding beberapa tahun lalu yang menyebabkan kondisi Gurunya sekarang selalu terbatuk ketika malam tiba, dikarenakan masalah perempuan dengan saudara seperguruannya. Salah seorang senior Wong An menyatakan Cintanya kepada Wong An akan Tetapi Wong An tidak terlalu tertarik dan memikirkan mengenai Cinta kepada Lawan Jenis.

Karena mendapatkan Penolakan secara halus oleh Wong An maka Senior Seperguruan Wong An mengajak Wong An untuk melakukan Latih tanding dengan dirinya. Senior Perempuan Wong An menyerang Wong An dengan Nafsu membunuh yang sangat kuat.

Ketika diri Wong An terkena serangan Tapak dari Senior Wanitanya yang menyerangnya dengan seratus persen tenaga dalam yang dimilikinya membuat Wong An mengalami Luka dalam yang sangat mengkhawatirkan sampai saat ini.

"saudari-saudari sekalian, maaf tetapi aku sedang tidak bisa berbincang dengan kalian.." Wong An perlahan-lahan melangkah mundur kemudian memegang tangan Ba Bel.

Ketika Wong An melakukan itu barulah para perempuan tersebut menyadari kehadiran Ba Bel, seorang bocah kecil yang tidak mereka kenal sebelumnya. Ba Bel bisa merasakan tatapan dingin dari semua perempuan yang mengerubungi Wong An, bahkan beberapa dari gadis-gadis tersebut mengeluarkan hawa pembunuh. Para gadis yang mengerubungi Wong An mengira bahwa anak kecil yang berusia 5 tahun itu adalah anak dari Wong An dan wanita lain dari luar sekte, yang menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi dan sekarang Wong An mengajak anaknya tersebut untuk masuk dan berguru di Sekte Pedang Bumi dan Langit.

Ba Bel mengingat pertama kali dirinya datang keSekte Pedang Bumi dan Langit, dia juga mendapatkan perlakuan yang sama namun saat itu dia tidak mengerti apa yang terjadi sehingga dirinya menangis. Ba Bel cepat-cepat memperkenalkan dirinya, "saya Ba Bel, murid dari Guru Wong. Mohon bimbingan dari senior semua." Lalu Ba Bel memberikan hormat kepada kerumunan gadis yang berada disekitar Wong An.

Ketika mendengar Ba Bel memperkenalkan dirinya sebagai murid, sikap semua gadis tersebut segera berubah.

"oh, junior Wong akhirnya memiliki murid.."

"aih, manis sekali, siapa namamu tadi? Bel'er bukan?" 

"Bel'er, kau bisa memanggilku Bibi Guru Mei, aku adalah seseorang yang dekat dengan gurumu.." seorang gadis memberikan Ba Bel sebuah sapu tangan.

"apa maksudmu saudari Mei!" salah satu gadis memotong perkataan gadis bermarga Mei.

Ba Bel hanya bisa menggaruk kepalanya saat perhatian para gadis itu terarah pada dirinya. Semua gadis ini memiliki pemikiran yang sama, Ba Bel adalah sebuah kesempatan emas bagi mereka untuk mendekati Wong An.

Para Gadis ini berusaha memanjakan Ba Bel tetapi sebelum mereka bisa bertindak terlalu jauh, Wong An menarik Ba Bel dan membawanya masuk kedalam Sekte. Situasi seperti ini yang membuat Wong An lebih suka berada di luar Sekte dan melakukan misi.

"Bel'er kau tidak apa-pap bukan?" ketika keduanya sudah sampai di tempat yang cukup tenang, Wong An segera memeriksa kondisi Ba Bel, dirinya khawatir Ba Bel akan mengalami trauma yang sama seperti dirinya.

"murid baik-baik saja Guru, mereka semua baik.: Ba Bel tersenyum lebar.

Wong An membuka mulutnya tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Dia kemudian mengajak Ba Bel menuju sebuah Paviliun yang beradatidak jauh dari gerbang masuk. Sepanjang perjalanan, ada lebih banyak gadis yang berusaha mendekati Wong An tetapi melihat Wong An sedang terburu-buru membuat mereka segan mendekatinya.

"tempat ini bernama Pavilun Bumi, tempat semua Anggota sekte mengambil misi serta melakukan berbagai kegiatan administrasi." Wong An menjelaskan kepada Ba Bel.

Pavilun Bumi adalah tempat para anggota Sekte Pedang Bumi dan Langit mengambil sebuah misi dan mengurus segala bentuk Administrasi yang diperlukan, termasuk menukarkan Poin Kontribusi dari menjalankan sebuah Misi Sekte dan juga mendaftarkan Murid baru yang akan menjadi Murid Sekte Pedang Bumi dan Langit.

Di dalam Sekte Pedang Bumi dan Langit sendiri terdapat dua Kategori Murid, Yaitu Murid yang berasal dari Anggota Sekte Pedang Bumi dan Langit di sebut Murid Dalam. Murid Dalam biasanya adalah anak keturunan dari Anggota Sekte Pedang Bumi dan Langit. Sedangkan Murid Luar biasanya dari luar anggota Sekte Pedang Bumi dan Langit seperti diri Ba Bel sekarang.

Wong An melihat keadaan dan mencari meja yang kosong untuk mendaftarkan Ba Bel sebagai Murid resmi dari Sekte Pedang Bumi dan Langit. Ketika Wong An melihat ada satu meja yang kosong di sudut ruangan, Wong An mengajak Ba Bel untuk menghampiri meja tersebut.

Ketika Wong An dan Ba Bel sampai di meja registrasi ada seorang wanita yang berparas cantik dan gerak gerik perempuan tersebut tidak seperti Anggota Wanita Sekte lainnya yang tergila-gila kepada Wong An.

"Selamat Datang Tetua Wong, ah dirimu membawa seseorang yang baru sepertinya, apakah ini murid anda Tetua Wong?" sapa Wanita yang berada di balik meja registrasi tersebut dengan senyum yang ramah.

"Saudari Yue, mohon bantuannya untuk membuatkan Identitas untuk Murid ku yang bernama Ba Bel." Wong An membalas senyuman hangat yang diberikan oleh Yue Ying.

"ah, akhirnya Tetua Wong mengangkat seorang Murid, SelamatTetua Wong." Ucap Yue Ying dan langsung sibuk membuatkan Identitas untuk Ba Bel.

Sementara itu Ba Bel terus menerus memandangi wajah Yue Ying, dirinya teringat pada kehidupan sebelumnya, hanya Yue Ying yang peduli padanya dan setelah kematian Wong An, Yue Ying tetap merawat dan memperhatikan Ba Bel. Akan tetapi Yue Ying sendiri menjadi jarang makan dan tidak pernah lagi tersenyum setelah kematian Gurunya.

Kehadiran Wong An untuk Ba Bel sebagai pengganti Figure seorang ayah, Yue Ying adalah sosok Figure pengganti seorang Ibu bagi Ba Bel. Yue Ying sendiri meninggal 3 tahun setelah kematian Wong An dikarenakan dirinya tidak mau makan dan minum selama 3 bulan. Yue Ying sendiri merupakan anggota Sekte yang memiliki kemampuan ilmu bela diri yang lumayan tinggi untuk seusianya dan masih satu generasi dengan Wong An, Wong An lebih tua 5 tahun dari Yue Ying.

Yue Ying sendiri sudah mencapai tingkat pendekar Ahli pada saat ini, Ba Bel tidak henti-hentinya memandangi wajah Yue Ying yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri. Tanpa disadari mata Ba Bel menjadi berkaca-kaca saat memandangi Yue Ying karena dipenuhi rasa nostalgia dan penyesalan di hati Ba Bel

Yue Ying yang telah selesai membuat indentitas Ba Bel sebagai murid baru di Sekte Pedang Bumi dan Langit merasa heran ketika dirinya dipandangi oleh Ba Bel dengan mata yang berkaca-kaca.

"maaf apakah ada sesuatu yang salah dengan diri ku?" tanya Yue Ying kepada Ba Bel.

Sontak pertanyaan yang dilontarkan Yue Ying membuat Wong An mengerutkan dahinya dan menoleh ke arah Ba Bel. Ba Bel segera tersadar dari lamunannya, "maafkan saya senior, wajah senior mengingatkan saya kepada seseorang yang dekat dengan diriku di kehidupan ku yang lalu." Ba Bel menjawab pertanyaan Yue Ying sambil mencoba menahan tangisnya.

Wong An kemudian menjelaskan kepada Yue Ying bagaimana dirinya dan Ba Bel bertemu dan sampai mengangkat Ba Bel menjadi murid pertamanya. Yue Ying yang mendengar cerita kehidupan Ba Bel menjadi tersentuh hatinya. Dirinya lantas keluar dari meja registrasi dan memeluk Ba Bel, Ba Bel yang tidak menyangka akan dipeluk oleh Yue Ying akhirnya tidak kuasa membendung Air matanya.

"sudah nak, kau sudah aman sekarang. Jika kau mau kau bisa menganggap diri ku sebagai orang terdekat mu ataupun ibu mu." Yue Ying berkata sambil berjongkok dan memeluk serta mengusap punggung Ba Bel.

Belum sempat Ba Bel bereaksi, ada seorang Pria paruh baya yang berkumis mencibir Ba Bel yang menangis sambil di peluk oleh Yue Ying, "Dunia persilatan itu keras dan kejam nak. Jika dirimu berhati selembek ini, aku menyarankan dirimu meninggalkan Sekte Pedang Bumi dan Langit sekarang juga. Karena Sekte ini tidak membutuhkan Sampah yang mudah menangis seperti diri mu."

Wong An dan Yue Ying mengenali suara Pria Paruh Baya tersebut segera menghadap ke arah Pria Paruh Baya itu dan memberikan Hormat kepada Pria Paruh baya tersebut. sementara Ba Bel yang sudah mengetahui siapa Pria Baya tersebut segera menyeka air mata yang tersisa di pipinya dan ikut memberikan Hormat kepada Pria Paruh Baya tersebut.

Sementara itu Pria Paruh baya yang melihat Ba Bel ikut memberikan Hormat hanya mendengus ke arah mereka dan berjalan mendekat ke arah Ba Bel.